Ciptakan Inovasi Alternatif Bahan Obat Anti-diabetes
INOVASI: Tim PKM-RE Dipterocarpaceae FMIPA Unila membuat inovasi alternatif bahan obat anti-diabetes dan anti-kanker dari kulit kayu famili dipterocarpaceace.-FOTO HUMAS UNILA-
BACA JUGA:BPMP Lampung Klaim Penerapan Kurikulum Merdeka Capai 90%
“Kalau proses untuk riset kami sendiri itu ada 3, kami melakukan ekstraksi dan isolasi senyawa metabolit sekunder dari kulit kayu famili dipterocarpaceae. Uji aktivitas anti-diabetes ekstrak dan senyawa hasil isolasi secara in vitro menggunakan enzim a-amilase. Kemudian kami juga melakukan uji aktivitas anti-kanker secara in vitro menggunakan sel kanker MCF-7,” kata Dina Elviana.
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam riset ini, kata Dina Elviana, yakni metanol, n-heksana, etil asetat, kloroform, aquadest, kertas saring, pereaksi Folin-Ciocalteau (FC), Na2CO3 1 M, asam galat, buffer fosfat 0,1 M pH 6,9 (NaH2PO4 dan Na2HPO4),
”Lalu DMSO, a-amilase, HCl 1 M, pereaksi iodin, amilum, dan sampel berupa serbuk kulit kayu yang diperoleh dari Kecamatan Lengkiti, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan,’’ papar Dina Elviana.
Selain proses penelitian, kata Dina Elviana, riset ini juga bertujuan mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder, menentukan kadar fenolik total, serta mengetahui aktivitas anti-diabetes dan sitotoksik dari kulit hopea mengarawan.
Dina Elviana juga memaparkan bahwa proses pengujian terhadap senyawa aktif dari genus lain famili dipterocarpaceae sebagai anti-diabetes dan anti-kanker belum banyak atau bahkan belum pernah dilakukan.
“Hal ini menjadi dorongan bagi para mahasiswa FMIPA Unila untuk melakukan riset mengenai ekstraksi dan mengisolasi senyawa aktif dari kulit kayu dipterocarpaceae sebagai alternatif untuk bahan obat,” kata Dina Elviana.
Dina Elviana juga menceritakan mengenai kendala yang terjadi selama melakukan riset. Menurutnya, hasil riset yang diperoleh belum tentu mendapatkan pengaruh dan khasiat yang baik sehingga perlu dilakukan pengujian berulang kali.
Dina Elviana menyampaikan bahwa ia bersama teman-teman juga sempat mengalami trial and error karena berbagai percobaan eksperimen dan takaran yang kurang pas.
”Namun, dengan motivasi, keinginan yang kuat, dan dukungan antar-anggota tim menjadi kekuatan untuk menyelesaikan penelitian PKM-RE ini. Prinsip dari Tim Dipterocarpaceae sendiri adalah berusaha untuk menyelesaikan apa yang telah dimulai. Meskipun gagal beberapa kali, jangan pantang menyerah dan terus mencoba hingga mendapatkan hasil yang terbaik,” kata Dina Elviana.
Lewat hasil penelitian tersebut, tim Dipterocarpaceae juga berupaya untuk mempublikasikan inovasi bahan obat kulit kayu dalam sebuah artikel ilmiah. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi perkembangan inovasi medis untuk pengobatan. (*)