Pakai Jargas PGN Lebih Ekonomis
LEBIH HEMAT: Pakai Jargas PGN, pelaku UMKM di Bandarlampung diuntungkan. --FOTO DOK. PGN
Dimas pun menambahkan bahwa perbedaan penggunaan Jargas dengan tidak pakai Jargas adalah api yang dihasilkan dari kompor juga lebih besar. ''Makanan lebih cepat matang dan tersaji lebih cepat ke pelanggan. Sejauh ini diakuinya tidak terjadi kendala, meski harus ada penyesuaian dari kompor namun tetap fleksibel. Kalaupun ada saat menghubungi petugas PGN mereka cepat tanggap dan komplain langsung ditangani," jelasnya.
Terpisah, Area Head PGN Lampung Ahmad Abrar menambahkan, outlet Sate Utami merupakan pelanggan segmen rumah tangga. Namun, karena kebutuhan pelanggan untuk berusaha, dilakukan penyesuaian instalasi dengan tekanan yang dibutuhkan oleh pelanggan.
"Kalau sebelumya di sini sudah terdaftar sebagai pelanggan Jargas rumah tangga, tapi api yang dihasilkan berbeda tekanannya. Sehingga kami upgrade ke instalasi untuk Jargas pelanggan UMKM dengan minimum pemakaian 500 M³ per bulan," jelas Abrar.
Abrar melanjutkan, PGN Area Lampung pada 2024 ini sudah mendapatkan permohonan berlangganan sebanyak 21 pelanggan UMKM.
''Di antaranya sedang dalam proses. Terutama di area yang sudah dilalui saluran pipa gas, seperti di Kecamatan Telukbetung Utara, Tanjungkarang Pusat, Tanjungkarang Barat, Kedaton, Labuhanratu, Wayhalim, Tanjungsenang, dan Sukarame. Meski demikian, pelaku UMKM yang daerahnya belum dilewati pipa gas PGN tidak perlu berkecil hati," ungkap Abrar.
PGN melalui PT Gagas Energi Indonesia (Gagas), kata Abrar, juga telah memperkenalkan produk Gaslink C-Cyl. ''Yakni Compressed Natural Gas (CNG) untuk pelanggan sektor industri dan komersial yang disalurkan menggunakan tabung dengan kapasitas 20-25 M3 atau setara dengan 20 kg. Kehadiran Gaslink Cylinder akan semakin memperluas pemanfaatan gas bumi, khususnya bagi pelanggan yang masih belum terjangkau oleh gas pipa. Baik untuk sektor industri, komersial, termasuk UMKM, sehingga dapat merasakan manfaat dan keunggulan gas bumi," ungkapnya. (*)