Oh Ternyata Ini Penyebab Cabai Mahal di Bandar Lampung..
Cabai merah di Bandar Lampung kini sedang mahal hingga menyentuh angka Rp75 ribu per kg-Foto Melida/Radar Lampung -
BANDARLAMPUNG - Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Bandar Lampung Wilson Faisol mengatakan mahalnya harga cabai di Kota Bandar Lampung penyebabnya karena stok yang ada terbatas.
Ya, per tanggal 28 Juli 2024 harga cabai merah di Bandar Lampung mencapai Rp70 ribu hingga Rp75 ribu per kilogram (kg). Sedang untuk cabai rawit besar atau yang lebih dikenal dengan nama cabai setan harganya berkisar Rp82 ribu sampai Rp85 ribu per kg.
"Stok nggak kosong, tapi terbatas," kata Wilson Faisol, Minggu 28 Juli 2024.
Menurutnya, terbatasnya jumlah cabai di pasaran, lantaran dipengaruhi oleh unsur cuaca. Sebab kini jumlah curah hujan yang turun berkurang drastis di sebagian wilayah penghasil cabai tersebut.
"Ini kaitannya dengan cuaca ya dan inflasi, mudah-mudahan daerah-daerah penghasil cabai itu akan terus menyuplai kita supaya stok itu ada terus," ujarnya.
Wilson juga tak menampik jikalau harga cabai akan semakin naik secara fluktuatif, tergantung tingkat ketersediaan bahan tersebut di pasaran.
"Iya harganya memang segitu, karena kalau ketersediaannya kurang maka otomatis harga juga mempengaruhi, dan termasuk juga biaya transportasi mempengaruhi," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, selain cabai kenaikan harga juga terjadi pada MinyaKita tepatnya di hampir seluruh pasar di Bandar Lampung.
Pemkot Bandar Lampung melalui Dinas Perdangannya meminta masyarakat menggunakan minyak curah ýang ada, ini karena dampak berkurangnya stok Minyakita di Pasar Kota Tapis Berseri, Kamis, 18 Juli 2024.
Seperti pantauan Radar Lampung di Pasar Smep dan Pasar Tugu terlihat Minyakita kini jarang ditemui. Pedagang yang ada lebih memilih menjual minyak curah biasa tanpa merek atau kemasan khusus, kalau adapun harganya dijual diatas HET dari Rp14 ribu menjadi Rp17 ribu per liter.
Sepertiyang diungkapkan Sariyati (56) warga. Kemiling yang berjualan di Pasar Smep, dirinya mengatakan sudah sejak beberapa waktu lalu Minyakita tidak disalurkan oleh para distributor.
"Udah mau seminggu lebih agen yang biasa kita beli nggak dateng, kita telpon katanya stoknya habis," katanya.
Untuk menutup kekecewaan pembeli, dirinya mengaku mengganti minyak curah biasa lalu dimasukan kedalam botol atau plastik kemasan 1/2 kg hingga 1kg.
"Ya adanya ini sekarang ýang botol curah biasa, kalau ada juga harganya Rp17 ribu sendiri sebab dari agennya Udah hampir Rp16 ribu," ungkapnya.