“Saat itu warga membawa jenazah dengan menggunakan keranda menuju TPU tersebut. Kondisi sungai Way Pemerihan ketika itu juga memang dalam keadaan surut, sehingga bisa diseberangi dengan berjalan kaki,” katanya, Selasa 6 Juni 2023.
Menurutnya, warga terpaksa menyeberangi sungai untuk menggotong keranda jenazah menuju TPU. Sebab, tidak ada jembatan dilokasi itu.
Kondisi ini sudah cukup lama. Bahkan, jika arus sungai banjir atau kondisi sungai sedang tidak surut dan ada warga yang meninggal, maka warga membawa jenazah menuju TPU itu harus menggunakan rakit penyeberangan.
“Tentunya dengan belum adanya jembatan penyeberangan menuju lokasi TPU di Pekon ini jelas sangat menyulitkan masyarakat setempat,” jelasnya.
Masih kata dia, sebelumnya pihaknya juga telah mengusulkan ke Pemerintah Provinsi Lampung, agar di lokasi itu bisa segera dibangun jembatan permanen.
Atau setidaknya dibangun jembatan gantung, sehingga ketika ada warga yang meninggal, tidak lagi menyulitkan warga saat hendak menuju ke pemakaman.
Meski lokasi TPU itu masuk dalam kawasan TNBBS, tetapi pihaknya dan juga masyarakat setempat tetap berharap adanya pembangunan jembatan.
“Kita berharap adanya perhatian dari pemerintah, terutama Pemkab setempat, karena pembangunan jembatan tersebut sangat mendesak dibutuhkan masyarakat setempat,” pungkasnya. (yan/rlmg/c1/abd)