BANDARLAMPUNG - Pemerintah Provinsi Lampung menggencarkan operasi pasar (OP) dan pengawasan untuk meredam gejolak harga bahan pokok menjelang Idul Adha 1445 Hijriah.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lampung Evie Fatmawaty menjelaskan operasi pasar ini menargetkan seluruh kabupaten/kota di Lampung. ’’Selain itu, pengawasan harga oleh Satuan Tugas Pangan dimasifkan,’’ katanya.
Evie Fatmawaty mengatakan, pihaknya sudah rencanakan operasi pasar di 400 titik tahun ini. ’’Termasuk rencana operasi pasar menjelang Idul Adha 1445 H. Kegiatan ini dengan menggulirkan dana belanja tidak terduga (BTT),’’ ujarnya.
Menurut Evie Fatmawaty, operasi pasar sudah terealisasi di 332 titik dan masih tersisa 68 titik. ’’Ada kuota 1.000 ton beras untuk operasi pasar,’’ ungkapnya.
Evie Fatmawaty mengatakan, kenaikan harga bahan pokok menjelang Idul Adha merupakan hal wajar sebagai dampak atas peningkatan permintaan. Meski begitu, kata Evie Fatmawaty, dipastikan kondisi stok bahan pokok di Lampung dalam kondisi surplus. ’’Dipastikan tidak ada permasalahan dari sisi jumlah pasokan. Stok beras aman. Stok komoditas bahan pokok lainnya, seperti gula pasir curah di Lampung sebanyak 834.269 ton dengan kebutuhan masyarakat sebanyak 8.680 ton. Lalu pasokan minyak goreng curah dan kemasan di Lampung sebanyak 20.824,33 ton dengan kebutuhan 18.000 ton dan ketersediaan tepung terigu 7.783,5 ton untuk memenuhi kebutuhan 6.835 ton,’’ paparnya.
Data pada bulan terakhir, kata Evie Fatmawaty, menunjukkan stok daging sapi dan kerbau 2.116 ton untuk kebutuhan masyarakat 1.769 ton. ’’Daging ayam tersedia 7.776 ton untuk memenuhi estimasi kebutuhan sebanyak 4.705 ton dan komoditas telur ada 5.023 ton untuk kebutuhan 3.035 ton,’’ ungkapnya. (*l)