Harga Jual Kopi di Tingkat Petani Tembus Rp76 Ribu per Kg

Kamis 25 Apr 2024 - 21:12 WIB
Reporter : Nopriyadi
Editor : Syaiful Mahrum

LAMBAR - Harga jual biji kopi kering tingkat petani di Lampung Barat terus mengalami kenaikan sejak beberapa pekan terakhir. Harga jual terkini berkisar di angka Rp55 ribu hingga Rp76 ribu per kilogram.

Kabid Perkebunan Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Lambar Sumarlin membenarkan soal lonjakan harga jual biji kopi di tingkat petani.

’’Iya, untuk biji kopi kering di lapangan rata-rata memang Rp60 ribu per kilogram. Namun, bergantung wilayah dan kualitas. Sebab, ada yang dihargai Rp55 ribu-Rp60 ribu per kilogram untuk yang asalan. Untuk kopi grade 4A itu bisa tembus di angka Rp76 ribu per kilogram," ungkap Sumarlin.

Harga jual biji kopi saat ini, kata Sumarlin, diharapkan akan tetap bertahan hingga panen raya berlangsung. ’’Masa panen raya di Lambar terbagi dalam tiga zona. Zona pertama daerah Belalau dan sekitarnya akan memasuki panen raya pada April-Mei. Zona kedua Waytenong dan sekitarnya, termasuk Suoh dan BNS, pada Juli. Lalu Airhitam dan sekitarnya sekitar Agustus. Semoga harga jual saat ini minimal bisa bertahan hingga panen raya. Dengan didukung produksi yang meningkat, maka perekonomian masyarakat Lambar juga akan meningkat," ujarnya.

Menyikapi potensi panen sebelum waktunya dilakukan oleh petani untuk memanfaatkan harga jual saat ini, kata Sumarlin, itu akan berisiko pada kualitas biji kopi yang dihasilkan. ’’Kita mengimbau agar petani tetap mamenan dalam keadaan biji kopi sudah tua dan merah. Memang potensi panen sebelum waktunya itu ada, apalagi harga kopi asalan yang kualitasnya kurang itu di angka Rp55 ribu. Namun, kami tetap mengimbau petani tetap melakukan petik merah agar kualitas biji kopi yang dihasilkan akan baik dan tentunya harga jual lebih tinggi," katanya.

Terkait dengan potensi terjadinya pencurian buah kopi, kata Sumarlin, pihaknya mengimbau pepada petani untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga kebunnya serta saling peduli antara satu dengan petani lainnya. "Harapan saya, petani bisa bersama-sama menjaga kebunnya. Kalau ada yang mencurigakan masuk ke kebun tetangganya, harus peduli dengan menegur atau menanyakan tujuannya. Jangan sampai satu tahun dirawat dan dijaga, buah kopinya dipanen oleh oknum tak bertanggung jawab!" imbaunya. (*)

 

Kategori :