Ramadan adalah Bulan Mulia dan Agung

Senin 25 Mar 2024 - 15:12 WIB
Reporter : Anggi Rhaisa
Editor : Taufik Wijaya

Kenapa dikatakan berkah? Karena barang siapa yang mampu melewatinya ia akan mencapai titik takwa. Dan bagaimana yang tidak berkah?

Yang biasanya tiap saat malem gitaran, bulan ini tadarusan

Yang biasanya pulang malam ngalor ngidul tanpa kejelasan, bulan ini pulang malam ngalap berkah di majelisan.

Masya Allah…

2. Adanya malam Lailatul Qadar

Keutamaan Ramadan yang tidak kalah luar biasa adalah lailatul qadar. Yakni malam yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan atau sekitar 83 tahun (ibadah 1 malam itu lebih mulia daripada 83 tahun berturut-turut). 

Lailatul qadar hanya ada disalah satu malam bulan Ramadan, tidak ada di bulan-bulan lainnya. Lalu bagaimana ciri-ciri malam lailatur qodar?

Ada ulama yang mengatakan turun di malam ke-17 Ramadan sampai akhir Ramadan (malam ke- 17, 19, 21, 23, 25, 27, dan 29).

Diringkas lagi oleh mayoritas ulama 10 malam terakhir di malam ganjil (malam ke 21, 23, 25, 27, 29). Diringkas lagi oleh jumhur ulama lailatul qodar itu malam ke 27 Ramadan.

3. Penghapus dosa

Amal-amal shalih pada bulan Ramadan merupakan penghapus dosa dari Ramadan sebelumnya hingga Ramadan saat ini.

“Barang siapa yang berpuasa karena iman dan mengharap perhitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq ‘Alaih) 

Ingat, jadikan Ramadan sebagai penghapus dosa ya, bukan penambah dosa. Misal siang-siang, panas sehabis jalan-jalan, terus kehausan, tergoda oleh jajanan, eh ujung-ujungnya malah buka puasanya duluan. Naudzubillah min dzalik.

Agar mendapatkan keberkahan pada Ramadan, mari kita manfaatkan bulan yang mulia dan agung ini dengan banyak bermuhasabah. Beribadah bukan hanya sekadar selfi, nongki, update status sana-sini yang malah membuat kita kehilangan berkah di bulan Ramadan yang suci ini. (gie/c1/fik)

Tags :
Kategori :

Terkait