BANDARLAMPUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung saat ini tengah menyusun Rencana Awal Rencana Kerja Pembangunan Daerah (Ranwal RKPD) Lampung tahun 2025.
Pada Selasa, 6 Februari 2024, Pemprov Lampung telah menggelar Forum Konsultasi Publik RKPD 2025 dengan tema Sinergi Memperkuat Kapasitas dan Ketahanan Ekonomi Berkelanjutan serta Kualitas Pembangunan Manusia.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lampung Elvira Umihanni mengatakan penyusunan Ranwal RKPD tahun 2025 berdasarkan rencana pembangunan daerah (RPD) periode 2025–2026 yang merupakan dokumen transisi sebelum ditetapkan RPJMD 2025–2029.
"Penyesuaian ini untuk menyinkronkan kebijakan antara target dan prioritas nasional dengan provinsi di tahun 2025," ujarnya.
BACA JUGA:Penting dari Angpao adalah Kertas Merahnya
Menurut Elvira Umihanni, saat ini ada sekitar tujuh isu strategis, mulai dari daya saing dan nilai tambah sektor unggulan belum optimal; angka kemiskinan Lampung masih lebih tinggi dibandingkan nasional.
Lalu, kualitas hidup masyarakat terutama pendidikan dan kesehatan masih perlu ditingkatkan; aksebilitas dan konektivitas antara wilayah terbatas/belum optimal terutama wilayah barat Lampung; penguatan reformasi birokrasi dan pelayanan publik.
Hingga pemantapan kehidupan masyarakat Lampung yang aman, berbudaya, dan demokrasi; serta pembangunan berkelanjutan.
Berdasarkan dokumen RPD 2025-2026, disampaikan Elvira Umihanni, ada beberapa arah kebijakan tahun 2025. Mulai dari peningkatan kapasitas perekonomian yang berdaya saing dan merata berbasis sektor unggulan didukung dengan infrastruktur yang merata dan berkualitas.
Peningkatan kualitas SDM yang kompeten, adaptif dan berbudaya untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
BACA JUGA:Unila Sosialisasi PMB di SMAN 1 Liwa, Ini Kata Kepala Sekolah!
Peningkatan pengelolaan SDA dan lingkungan hidup dalam rangka mengoptimalkan daya dukung dan daya tampung. Perbaikan tata kelola pemerintahan yang adaptif dan kolaborasi.
"Tema pembangunan Lampung tahun 2025 adalah sinergi memperkuat kapasitas dan ketahanan ekonomi berkelanjutan serta kualitas pembangunan manusia," ucapnya.
Elvira Umihanni melanjutkan, target yang sudah dimuat dalam RPD 2025-2026 di antaranya untuk pertumbuhan ekonomi pada 2025 ditargetkan 5,2 hingga 5,7 persen.
Dengan tingkat inflasi 2,5 plus minus 1 persen dan PDRB perkapita ADHA 49 juta sampai 52 juta. Kemudian, tingkat pengangguran terbuka ditarget 4,28 persen dan tingkat kemiskinan 10,40 persen.