RATUSAN kepala sekolah tingkat TK hingga SMP se-Kabupaten Pesawaran mengikuti seminar pendidikan. Seminar yang berlangsung dua hari terhitung 30–31 Oktober 2023 ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kompetensi dan mengetahui peran media dalam implementasi Kurikulum Merdeka.
Bupati Pesawaran Dr. Dendi Ramadhona K., S.T., M.Tr.I.P. berharap seminar pendidikan ini dapat dijadikan momentum bagi Pemkab Pesawaran untuk terus berinovasi dan merancang arah perjalanan pendidikan ke depan. Juga dapat merefleksikan praktik guna memastikan keberlangsungan dan keberlanjutan gerakan Merdeka Belajar, Merdeka Mengajar dalam memajukan pendidikan di Bumi Andan Jejama.
’’Ke depan masih akan ada angin yang kencang dan ombak yang jauh lebih besar serta rintangan yang jauh lebih tinggi dan menantang. Kita harus selalu memegang komando, memimpin pemulihan bersama, bergerak untuk Merdeka Belajar Merdeka Mengajar demi suksesnya Kurikulum Merdeka di kabupaten yang kita cintai ini,” ungkap Dendi Ramadhona pada kegiatan yang dilaksanakan di Graha Adora, Kecamatan Gedongtataan, Selasa (31/10).
Terkait learning loss, kata Dendi Ramadhona, adalah fenomena di mana menurunnya pengetahuan dan keterampilan siswa secara akademis sebagai akibat dari pembelajaran di rumah atau daring yang berlangsung dalam waktu yang cukup lama akibat dampak pandemic Covid-19 yang melanda.
Dendi Ramadhona pun menitipkan pendidikan akhlak, karakter, dan kompetensi anak-anak bangsa, khususnya di Kabupaten Pesawaran, kepada para pendidik di Bumi Andan Jejama yang turut serta pada acara.
’’Jadilah role model yang bekerja dengan hati agar lahir generasi penerus bangsa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME serta berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong-royong, mandiri, bernalar kritis, juga kreatif. Kita titipkan masa depan Kabupaten Pesawaran dan Indonesia di pundak generasi muda Andan Jejama yang berprofil pelajar Pancasila,” jelas Dendi Ramadhona.
Sementara Bunda Literasi yang juga Ketua TP PKK Kabupaten Pesawaran Nanda Indira Dendi, S.E., M.M. menyampaikan berbagai upaya dalam membangun budaya literasi di Kabupaten Pesawaran sudah dilakukan. Upaya tersebut, antara lain, melantik Bunda Literasi di 11 kecamatan yang merupakan istri dari para camat yang bertujuan meningkatkan budaya minat baca masyarakat khususnya di seluruh kecamatan di Kabupaten Pesawaran.
’’Selain itu mengembangkan Perpustakaan Desa dan menciptakan ruang baca public. Kemudian menginstruksikan kepada para perangat daerah yang memberikan pelayanan publik, BUMN, BUMD, dan swasta agar membuat pojok baca di ruang tunggu pelayanannya,” ucap Nanda Indira.
Karena itu, Nanda Indira mengimbau untuk membaca dan berdoa 15 menit sebelum belajar yang tujuannya nanti agar siswa-siswi terbiasa membaca serta belajar materi di luar pelajaran.
’’Hal ini untuk menumbuhkan wawasan dan terbentuknya generasi pembelajar sepanjang masa yang sudah diterapkan di tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK,’’ ungkapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Pesawaran, Anca Martha Utama menambahkan bahwa Seminar Pendidikan diikuti kurang lebih 447 peserta se-Kabupaten Pesawaran yang terdiri atas kepala TK Pembina, TK Percontohan 2 orang, kepala SD negeri dan swasta 300 orang, kepala SMP negeri dan swasta 66 orang, pengawas sekolah 35 orang, penilik sekolah 11 orang, serta PGRI 33 orang.
’’Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kinerja kompetensi kepala sekolah dalam impelementasi Kurikulum Merdeka. Kemudian meningkatkan peran Guru Penggerak dalam implementasi Kurikulum Merdeka serta mewujudkan sinergisitas antara peran media dan kepala sekolah. Di mana, media sebagai kontrol sosial sehingga pendidikan di Pesawaran menjadi lebih maju,” kata Anca Martha Utama.