LIWA - Blokade yang dilakukan oleh petugas Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Satgas Penanggulangan Konflik Gajah, dan masyarakat dari beberapa pekon di Kecamatan Suoh dan Bandarnegeri Suoh (BNS) jebol pada Jumat (2/2).
Akibatnya, kawanan gajah yang diketahui berjumlah 18 ekor berhasil merangsek masuk areal persawahan milik Manijo, warga Pekon Sukamarga. Akibatnya, tanaman padi miliknya sebagian mengalami kerusakan akibat diinjak-injak satwa berbelalai tersebut.
Anggota Satgas Penanggulangan Gajah Suoh dan BNS Sugeng Hari Kinaryo Adi mengungkapkan, kawanan gajah yang dikenal kelompok Bunga tersebut awalnya berada cukup jauh tepatnya di Gunung Loreng, hingga pada akhirnya kawanan gajah berada di dekat areal persawahan masyarakat.
"Tanaman padi milik pak Wanijo dan pak Selamat didatangi kawanan gajah, dan mengalami kerusakan, kondisi tanaman padi miliknya sudah mulai berbunga," ungkap Sugeng Hari Kinaryo Adi. Menurutnya, upaya telah dilakukan dengan melakukan pengusiran agar kawanan gajah menjauh, namun karena kondisi cuaca dan juga kawanan gajah tersebut cukup agresif maka petugas kesulitan.
"Pada saat kejadian diketahui petugas dan masyarakat, pengusiran dilakukan namun tetap saja kawanan gajah tersebut menyebabkan tanaman padi masyarakat mengalami kerusakan," kata dia.
Sementara, Kepala Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Resort Suoh Lampung Barat Sulki, mengatakan, blokade kawanan gajah tersebut kerap terkendala cuaca di mana wilayah tersebut sering dilanda hujan deras, sehingga menyulitkan petugas untuk melakukan pemantauan dan upaya penghalauan.
”Khususnya pada saat malam hari, upaya blokade ini kerap terkendala, namun kami pastikan bahwa kami terus berupaya maksimal agar ketentraman masyarakat terhadap satwa yang dilindungi tersebut tetap terjaga dan kawanan gajah bisa masuk ke dalam hutan rimba,” kata dia. (nop/rnn/c1/nca)