Kotabaru Lampung Selatan Dipadati 30 Ribu Jamaah
KOTABARU – Demi bisa hadir dalam gelaran Tablig Akbar Ijtima Ulama Dunia 2025, seorang jamaah asal Sulawesi Tengah, Haji Abdul Khadir Taba, menempuh perjalanan panjang selama empat bulan dari Palu menuju Kotabaru, Lampung Selatan.
Tidak dengan pesawat atau bus, melainkan berjalan kaki, menumpang kapal laut, melanjutkan perjalanan dengan kereta api, hingga berpindah-pindah daerah untuk mengikuti sejumlah kegiatan dakwah sebelum akhirnya tiba di Lampung.
Ya, Provinsi Lampung menjadi tuan rumah penyelenggaraan Ijtima Ulama Dunia yang digelar pada 28–30 November 2025, dan diikuti jamaah dari 55 negara di lima benua.
BACA JUGA:Belanja Non Esensial Dipangkas, Pemprov Utang Rp1 Triliun
Antusiasme masyarakat sangat tinggi. Terbukti lebih dari 30 ribu peserta sudah memadati kawasan Kotabaru sejak beberapa hari sebelum acara dimulai.
Haji Abdul Khadir Taba, jamaah yang dikenal sebagai musafir dakwah, mengisahkan bagaimana ia memulai perjalanan dari Palu dengan berjalan kaki menuju pelabuhan.
“Saya jalan kaki dulu dari Palu ke pelabuhan. Setelah itu naik kapal laut dua hari dua malam menuju Surabaya,” ujarnya.
Dari Surabaya, Ia melanjutkan perjalanan dengan kereta api ke Jakarta, mengikuti Musyawarah Daerah, lalu berpindah-pindah ke Bangka Belitung dan Medan. Dari Sumatera Utara, ia kembali melanjutkan perjalanan menuju Lampung hingga akhirnya tiba di Kotabaru.
Selama empat bulan perjalanan itu, biaya yang ia keluarkan tergolong sangat kecil. Pasalnya, di sepanjang perjalanan ia selalu mendapatkan bantuan dari masyarakat.
“Alhamdulillah, setiap perjalanan ada saja yang membantu. Saya tidak pernah merasa sendirian,” ungkapnya.
Hingga Rabu (26/11), panitia mencatat 30 ribu jamaah telah hadir di Kotabaru Lampung Selatan. Dari jumlah tersebut, 2.500 orang berasal dari luar negeri, sementara jamaah dari dalam negeri diperkirakan mencapai 15 hingga 20 ribu orang.
Firmansyah, Humas Ijtima Tabligh Akbar, menjelaskan bahwa pihak panitia menyiapkan acara ini untuk skala yang sangat besar.
“Targetnya satu koma lima juta jamaah dari 55 negara akan hadir. Saat ini yang sudah tiba sekitar tiga puluh ribu orang. Mereka berasal dari Asia, Afrika, Eropa, Amerika, hingga Australia,” jelasnya.
Untuk menampung jamaah internasional dan nasional, panitia telah menyiapkan beragam fasilitas skala besar di lahan 50 hektare. Di antaranya, 3.500 unit MCK, 200 dapur umum, 200 tenda (khitoh), 80 tandon air, 30 sumur bor. Sehingga, total ada 6 juta meter kubik air bersih untuk kebutuhan jamaah.