Beberapa pengunjung menyampaikan pengalaman unik ketika mendekati air terjun. Aroma kopi yang kuat kerap tercium, terutama pada musim bunga kopi sedang bermekaran. Keharuman biji kopi yang menguar di udara menjadi pelengkap suasana yang menenangkan, menambah sensasi berbeda ketika berjalan menembus kebun sebelum tiba di curug.
Selain wangi khasnya, pemandangan hamparan kebun kopi itu sendiri menjadi daya tarik tersendiri. Wisatawan dapat menikmati lanskap hijau yang luas, sangat cocok sebagai latar untuk berswafoto.
Alam yang Sejuk dan Tebing Berusia Ratusan Tahun
Sesampainya di lokasi air terjun, pengunjung akan disambut barisan pohon-pohon besar yang diperkirakan berusia lebih dari seabad. Keberadaan pepohonan tua ini menciptakan nuansa teduh dan menambah keanggunan curug yang tampak seperti bertingkat karena bentuk tebingnya yang panjang dan melebar.
Derasnya air yang jatuh ke lubuk menciptakan percikan halus yang membuat udara di sekitar curug terasa sangat sejuk. Tidak jauh dari titik jatuh air, terdapat batu-batu besar berwarna hitam yang mengelilingi kolam alami. Formasi batu ini kerap dijadikan spot foto favorit wisatawan karena tampilannya yang eksotis dan fotogenik.
Banyak pengunjung memilih duduk di atas batu sambil menikmati semilir angin, mendengarkan suara air, dan memandangi lapisan tirai air yang jatuh berlapis-lapis dari tebing.
Destinasi Keluarga yang Layak Masuk Daftar Liburan
Dengan keindahan alam yang masih sangat alami, Air Terjun Mbah Gimo menjadi pilihan tepat bagi keluarga yang ingin berlibur sambil menikmati ketenangan alam. Mulai dari perjalanan menembus perkebunan kopi, aroma yang khas, hingga pemandangan tirai air yang megah, semuanya menghadirkan pengalaman wisata yang lengkap.