Festival yang berlangsung hingga Minggu (26/10) ini menampilkan beragam kegiatan, mulai dari lomba Latte Art, Brewers Cup, hingga lomba mewarnai dan cosplay. Tujuannya, menurut Stanley, agar acara ini tidak hanya menarik para penikmat kopi, tetapi juga membuka ruang bagi komunitas lain agar lebih mengenal kopi Lampung.
Tercatat, kata Stanley sebanyak 50 peserta mengikuti lomba Kopi Tubruk, Latte Art, dan Brewers Cup, serta 60 peserta mengikuti KKSI untuk kategori Arabika Natural, Arabika Wash, dan Robusta.
Stanley berharap SKA Coffee Fest 2025 dapat menjadi wadah pertemuan petani, pelaku industri, UMKM, komunitas, hingga penikmat kopi. ’’Melalui festival ini, Lampung menegaskan langkahnya bukan hanya sebagai penghasil kopi, tetapi juga pusat inovasi dan kebanggaan kopi Indonesia. Lampung belum punya acara kopi yang cukup masif. Karena itu, kami ingin mempromosikan kembali kopi sebagai identitas Lampung yang merupakan daerah penghasil kopi robusta terbesar di Indonesia,” jelas Stanley. (rls/c1)