Dengan adanya pabrik BUMN, negara dapat bertindak sebagai jangkar harga sekaligus pengendali pasar.
Ia menegaskan, stabilitas harga akan meningkatkan posisi tawar petani, apalagi singkong Lampung selama ini menjadi tulang punggung industri tapioka nasional.
Data menunjukkan, hanya di Lampung Tengah saja terdapat sekitar 600 ribu keluarga yang menggantungkan hidup dari singkong.
Jika dihitung dalam skala provinsi, jumlahnya melampaui satu juta orang. Karena itu, Ardito optimistis keberadaan pabrik BUMN akan menjadi penyeimbang dominasi swasta dan membawa dampak positif bagi kesejahteraan petani.
Kini, ia hanya menunggu tindak lanjut dari Kementerian BUMN. Apabila proses berjalan sesuai harapan, Lampung Tengah akan segera memiliki pabrik tapioka BUMN pertama dalam waktu dekat. (*)