Penelitian 2018 menunjukkan bahwa lansia yang melakukan teknik ini secara rutin lebih dari 10 tahun memiliki risiko cedera dan penyakit akibat penuaan yang jauh lebih rendah. Dibandingkan dengan jalan kaki 10.000 langkah, Japanese Walking terbukti lebih efisien untuk meningkatkan kebugaran aerobik hingga 29 kali lipat, kekuatan kaki 10 kali lipat, dan kontrol tekanan darah 3 kali lebih baik.
Cara melakukan Japanese Walking, yakni jalan cepat selama 3 menit dan jalan santai selama 3 menit. Ulangi pola ini sebanyak lima kali (total durasi 30 menit). Kombinasi ini merangsang kinerja jantung dan paru-paru serta melibatkan lebih banyak otot tubuh, sehingga manfaatnya lebih maksimal dibanding berjalan dengan kecepatan tetap.
Hal yang perlu diperhatikan, mulailah dari intensitas ringan jika Anda pemula. Kemudian gunakan sepatu yang nyaman untuk menghindari cedera; lakukan pemanasan dan pendinginan singkat; serta konsultasikan dengan dokter bila memiliki riwayat penyakit jantung, radang sendi parah, atau kondisi medis tertentu.
Keunggulan Japanese Walking terletak pada fleksibilitasnya. Latihan ini tidak memerlukan peralatan atau lokasi khusus. Anda bisa melakukannya di taman, sekitar rumah, jalur pedestrian, bahkan di dalam ruangan luas. Metode ini sangat cocok bagi masyarakat urban yang sibuk maupun lansia yang ingin tetap aktif. (beritasatu.com)