Pendidikan Tinggi Butuh Manajemen Adaptif, Efisien, dan Berbasis Data

Jumat 08 Aug 2025 - 21:04 WIB
Reporter : Syaiful Mahrum
Editor : Syaiful Mahrum

BANDARLAMPUNG – Universitas Bandar Lampung (UBL) kembali menunjukkan kiprah internasionalnya melalui partisipasi aktif dalam konferensi prestisius 6th Asia Pacific International Conference on Industrial Engineering and Operations Management (IEOM) yang digelar di Bali, 5–7 Agustus 2025.  Prof. Erry Yulian Triblas Adesta, Ph.D., akademisi UBL sekaligus wakil rektor Bidang Akademik, Riset, dan Inovasi UBL, didaulat sebagai pembicara kunci.

Konferensi ini diselenggarakan oleh IEOM Society International, sebuah organisasi nirlaba berbasis di Michigan, AS, yang telah dikenal sebagai platform global terkemuka dalam pengembangan bidang rekayasa industri dan manajemen operasional. Tahun ini, Universitas Warmadewa bertindak sebagai tuan rumah dengan Universitas Narotama dan Universitas Pakuan sebagai co-host.

 

Konferensi IEOM sendiri telah menjadi ajang rutin yang melibatkan ribuan akademisi, peneliti, dan praktisi dari lebih dari 150 negara. Dengan lebih dari 280 chapter mahasiswa yang tersebar di 56 negara, IEOM Society menjadi salah satu komunitas profesional global paling berpengaruh dalam bidangnya.

 

Dalam pemaparannya yang berjudul “Reimagining Higher Education Management through the Lens of Industrial Engineering: Toward a More Agile, Accountable, and Future-Ready University System”, Prof. Erry mengusung pendekatan revolusioner dalam tata kelola perguruan tinggi dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip rekayasa industri (industrial engineering/IE). 

 

Prof. Erry menyampaikan bahwa dunia pendidikan tinggi saat ini membutuhkan manajemen yang adaptif, efisien, dan berbasis data, sebagaimana sistem industri modern.

 

Prof. Erry mengangkat beberapa gagasan kunci, antara lain, penerapan lean management untuk menyederhanakan layanan akademik dan administratif; integrasi total quality management (TQM) sebagai budaya mutu berkelanjutan; penguatan governance akademik berbasis data untuk mendukung pengambilan keputusan yang responsif; pengembangan struktur inovasi yang terdesentralisasi guna memberikan otonomi strategis kepada fakultas; serta penerapan model transformasi Higher Education 5.0 yang mengadaptasi prinsip industrial engineering dan nilai-nilai Industry 5.0.

 

’’Tantangan besar yang dihadapi sistem pendidikan tinggi Indonesia saat ini antara lain seperti tingginya rasio mahasiswa-dosen, rendahnya produktivitas riset, dan kesenjangan antara jumlah perguruan tinggi dengan kualitas pendidikan. Karena itu, Indonesia harus segera melakukan reformasi menyeluruh demi menciptakan sistem pendidikan tinggi yang lebih tangkas, berdaya saing global, dan selaras dengan kebutuhan masa depan,” ungkap Prof. Erry.

 

Di ajang ini, Prof.Erry juga menerima penghargaan bergengsi Distinguished Educator Award. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk pengakuan dan apresiasi atas kontribusi luar biasanya dalam pengembangan pendidikan tinggi, riset dan inovasi, serta dedikasi terhadap profesi teknik industri dan manajemen operasional. (rls/c1/ful)

 

Tags :
Kategori :

Terkait