"Kebijakan tersebut sebaiknya tidak diterapkan secara kaku seperti pada sektor manufaktur. Fokus utama harus bergeser ke pengembangan SDM, kemampuan teknologi lokal, serta kolaborasi global," ucap dia.
Kadin Indonesia Institute mengajukan tiga langkah strategis untuk memperkuat transformasi digital Indonesia, yakni pertama, menyusun strategi AI nasional yang Terbuka dan Etis, mencakup tata kelola data, transparansi model AI, dan roadmap pemanfaatan AI di sektor industri dan layanan publik.
Kedua, mempercepat pengembangan talenta digital lokal, melalui kolaborasi kampus-industri, program diaspora balik, serta insentif pengembangan kompetensi AI dalam negeri.
Ketiga, membuka ruang eksperimen dan inovasi teknologi, melalui regulasi sandbox, dukungan pembiayaan bagi startup AI, serta pembentukan dana riset nasional.
Langkah-langkah ini dinilai selaras dengan arah kebijakan pemerintah yang mulai menetapkan sektor AI dan pusat data sebagai bagian dari infrastruktur strategis nasional.
Kombinasi antara kebijakan aktif, diplomasi teknologi, dan kepercayaan investor menunjukkan bahwa Indonesia sedang bergerak dari posisi pengguna menjadi perancang masa depan digital kawasan.
“Persaingan global saat ini bukan hanya soal membangun pusat data, tetapi juga pusat pemikiran. Indonesia sudah mulai masuk dalam radar utama dunia. Kini saatnya kita mendesain, bukan sekadar menerima,” ungkapnya. (beritasatu.com)