JAKARTA - Fenomena banyaknya sarjana yang menganggur jadi perhatian publik. Termasuk bagi Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Terbuka (UT) Prof. Ainun Naim. Dia menekankan bahwa kampus harus berlomba-lomba meningkatkan kualitas. Kampus tidak bisa hanya berpatokan pada kuantitas atau jumlah mahasiswanya.
Keterangan tersebut disampaikan Ainun usai rapat penetapan hasil Pemilihan Rektor Universitas Terbuka periode 2025-2030 di Tangerang Selatan, Banten, Kamis (9/7) sore. Forum MWA memutuskan Prof. Ali Muktiyanto sebagai rektor yang bakal menggantikan Mohamad Yunus.
Lebih lanjut, Ainun mengatakan untuk masuk dunia kerja tantangannya semakin kuat. Dia mengapresiasi para calon rektor UT yang dalam penyampaian visi dan misinya menekankan kampus yang lebih berdampak. Dengan demikian, mereka lebih mengutamakan aspek kualitas.
"Apa gunanya lulusan jika tidak berkiprah. Kita punya fokus lebih besar aspek kualitas," katanya.
Selain itu, Ainun juga mengatakan pentingnya pengembangan kurikulum. Supaya kurikulum yang dihadirkan untuk mahasiswa lebih relevan dengan kondisi dunia kerja sekarang.
Diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan data yang cukup mengejutkan. Yaitu sebanyak satu juta lebih pengangguran di Indonesia memiliki ijazah sarjana (S-1). Merespons data tersebut, lulusan perguruan tinggi diminta tidak bertumpu pada lowongan jadi aparatur sipil negara (ASN) saja. Tetapi juga bisa menciptakan usaha sesuai dengan bakat dan minatnya.
Masukan tersebut disampaikan Rektor Universitas Terbuka (UT) Mohamad Yunus di sela seminar wisuda di Tangerang Selatan, Banten, Senin (7/7). Dia mengatakan banyaknya lulusan sarjana yang nganggur itu terkait banyak faktor. Termasuk dinamika kebijakan pemerintah dan kondisi di masyarakat.
Dia mencontohkan dengan segala kebijakan yang dibuat, iklim usaha di Taiwan sekarang lebih bagus. Dampaknya sejumlah perusahaan multinasional yang ada di Indonesia, pindah ke sana. Kondisi itu menambah banyak jumlah pengangguran. Akibatnya mahasiswa yang baru lulus kuliah, berebut lapangan kerja dengan masyarakat yang baru kehilangan pekerjaan.