Menurut Achmad, inilah bom waktu yang sedang berdetak. Ketika pendapatan menyusut dan utang bertambah, maka kemampuan bayar akan jatuh. Ketika banyak yang jatuh bersamaan, sistem perbankan mulai goyah.
Untuk mengatasi hal ini, Achmad menilai bahwa dibutuhkan keberanian pemerintah dan dunia perbankan untuk bertindak lebih proaktif dan berpihak. Menurutnya, pemerintah harus hadir bukan sebagai komentator, tetapi sebagai penjamin kepercayaan. ’’Subsidi bunga untuk kredit mikro harus digulirkan kembali, khususnya untuk sektor produktif rakyat. Bantuan sosial perlu dihubungkan dengan perlindungan utang rumah tangga, agar keluarga tidak tergelincir menjadi miskin permanen hanya karena gagal membayar cicilan,” jelas Achmad.
Selain itu, Achmad juga menambahkan bahwa negara juga harus melibatkan BUMN dan BUMD untuk menyerap produk UMKM. ’’Hal ini untuk menciptakan pasar yang pasti agar usaha kecil tetap bisa hidup dan membayar kreditnya,” tutup Achmad. (disway.id/c1)