Sayembara ini bertujuan untuk meningkatkan kepekaan dan kewaspadaan tenaga kesehatan, khususnya di tingkat Puskesmas, terhadap penyakit kusta.
Menkes Budi menekankan pentingnya deteksi dini untuk mencegah penularan dan kecacatan akibat kusta.
"Pemerintah Sampang tidak perlu takut jumlah penderita kusta meningkat. Terpenting semua penderita terdeteksi dan segera diobati," tutur Menkes Budi.
Mekanisme sayembara ini akan dijelaskan lebih lanjut oleh Kementerian Kesehatan. Namun, secara umum, hadiah akan diberikan kepada individu atau tim Puskesmas yang berhasil mengidentifikasi dan melaporkan kasus kusta baru yang sebelumnya belum terdiagnosis.
Verifikasi akan dilakukan oleh tim medis yang ditunjuk untuk memastikan keabsahan temuan. "Semakin banyak angkanya semakin banyak, daripada ngumpetin data kusta. Setelah itu kita obati dan sembuh," tutur Menkes Budi.
Menurut data Dinas Kesehatan Sampang, pada tahun 2023 terdapat 233 kasus kusta, yang kemudian menurun menjadi 164 kasus pada bulan Oktober 2024.
Pada Juli 2025, Dinas Kesehatan Sampang mengeklaim bahwa jumlah kasus kusta telah turun menjadi 85 kasus.
Kusta, atau Morbus Hansen, adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini menyerang kulit, saraf tepi, saluran pernapasan atas, mata, dan testis.
Jika tidak diobati, kusta dapat menyebabkan kerusakan progresif dan permanen pada organ-organ tersebut, termasuk kecacatan yang terlihat.
Dengan adanya sayembara ini, diharapkan angka penemuan kasus kusta dapat meningkat signifikan, sehingga upaya eliminasi kusta di Indonesia bisa tercapai lebih cepat. (beritasatu/c1/yud)