Karena itu, pihaknya mengimbau agar nelayan tidak hanya bergantung pada intuisi saat hendak melaut, melainkan juga selalu memperhatikan informasi cuaca dari sumber resmi seperti BMKG.
“Imbauan tersebut tentunya juga sebagai upaya kita dalam meminimalisir dan mencegah terjadinya risiko kecelakaan laut,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesbar, Imam Habibbudin, menyampaikan, cuaca ekstrem tidak hanya terjadi di laut, namun juga berdampak di wilayah daratan.
Angin kencang yang disertai hujan masih berpotensi terjadi di sejumlah kecamatan, dan masyarakat diminta untuk tetap waspada.
Berdasarkan informasi dari BMKG, wilayah Pesbar masih berpotensi dilanda cuaca buruk hingga beberapa hari ke depan.
Ini tidak hanya berbahaya di laut, tetapi juga bisa memicu pohon tumbang, banjir, atau longsor di daratan.
“Karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk tidak keluar rumah jika tidak mendesak dan tetap memantau informasi resmi dari pihak berwenang,” kata Imam.
Menurutnya, BPBD telah menyiagakan tim reaksi cepat di beberapa titik rawan bencana untuk memberikan bantuan darurat apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Ia juga meminta para Peratin dan Camat untuk berperan aktif menyampaikan imbauan ini kepada warganya, terutama yang tinggal di daerah pesisir atau kawasan rawan bencana. (leo/abd)