BANDAR LAMPUNG, RADAR LAMPUNG – Libur sekolah sering dimanfaatkan orang tua untuk mengatur berbagai kebutuhan anak, termasuk menjalani prosedur sunat bagi anak laki-laki. Tak hanya berdasar tradisi dan keyakinan agama, sunat juga memiliki banyak manfaat dari sisi medis.
Sunat atau sirkumsisi adalah prosedur pengangkatan kulit penutup kepala penis (foreskin). Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), tindakan ini membawa sejumlah keuntungan kesehatan, terutama jika dilakukan pada masa kanak-kanak.
Berikut delapan manfaat sunat bagi kesehatan anak:
1. Mengurangi Risiko Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Bayi laki-laki yang belum disunat lebih rentan terkena ISK, terutama di tahun pertama kehidupannya. Tanpa foreskin, risiko ISK dapat ditekan hingga 10 kali lebih rendah karena bakteri tidak mudah berkembang di area tersebut. Kondisi ini juga melindungi anak dari kemungkinan komplikasi serius seperti gangguan ginjal.
2. Mencegah Gangguan Kulit di Sekitar Penis
Masalah seperti fimosis (kulit tidak bisa ditarik ke belakang), balanitis (peradangan kepala penis), hingga paraphimosis dapat dicegah dengan sunat. Prosedur ini mengurangi potensi iritasi dan infeksi di sekitar penis.
3. Menurunkan Risiko Penyakit Menular Seksual
Meski manfaat ini terasa saat dewasa, sunat yang dilakukan sejak kecil memberikan perlindungan jangka panjang. WHO mencatat bahwa sunat dapat menurunkan risiko tertular HIV hingga 60%, serta mencegah infeksi herpes genital dan HPV.
4. Menekan Risiko Kanker Penis
Kanker penis memang jarang terjadi, tetapi risikonya meningkat pada pria yang tidak disunat. Dengan menghilangkan area lembap di bawah foreskin, kemungkinan berkembangnya sel kanker bisa diminimalkan.
5. Mempermudah Menjaga Kebersihan
Tanpa foreskin, penis lebih mudah dibersihkan. Ini penting bagi anak-anak yang belum sepenuhnya mampu menjaga kebersihan diri. Penumpukan smegma dan bakteri bisa dicegah lebih efektif.
6. Melindungi Pasangan di Masa Depan
Manfaat sunat juga berdampak bagi pasangan anak di masa mendatang. Penelitian menunjukkan pria yang disunat berisiko lebih rendah menularkan HPV, virus penyebab kanker serviks, serta menurunkan kemungkinan infeksi bakteri pada pasangan.