Prof. Yusuf menyampaikan bahwa dalam memperkuat tridharma perguruan tinggi, salah satunya perkuat peningkatan program studi dan pusat studi untuk pengembangan kampus. ’’Misalnya, dengan cara melakukan riset dan inovasi. UBL sudah melakukan setidaknya ada ratusan project riset dan inovasi pusat studi,” katanya.
Prof. Yusuf mengtakan, UBL berupaya menumbuhkan jiwa riset dan inovasi di beberapa program studi dan pusat studi. ’’Kita mendorong dosen-dosen UBL untuk meningkatan kualitas diri dan jenjang karir. Final jenjang karir seorang dosen adalah profesor. Untuk menuju gelar profesor ini tentunya syarat awal telah bergelar doctor. Barulah setelah itu perkuat riset dan publikasi untuk meraih gelar profesor,” jelasnya.
Untuk kekuatan riset dan inovasi di UBL, kata Prof. Yusuf, pihaknya memfasilitasi dengan pusat studi sesuai dengan permintaannya. “Alhamdulillah, sampai saat ini sudah ada 20 pusat studi telah melakukan ratusan riset dan inovasi dan pengabdian masyarakat berkaitan dengan riset tersebut,” ungkapnya.
Dari sekian banyak pusat studi di UBL, kata Prof. Yusuf, lebih banyak memfokuskan bidang engineering dan teknologi. “Fokus pusat studi di bidang engineering dan teknologi. Namun, UBL juga kuat memiliki pusat studi di perbankan, pusat studi kajian narkoba, serta SDGs Center UBL,” katanya.
Apalagi SDGs Center UBL, kata Prof. Yusuf, partner riset bukan hanya level nasional. ’’Juga partner riset internasional, seperti Prancis, Belanda, Jerman, dan lainnya,’’paparnya. (*)