JAKARTA – Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) memastikan bantuan pangan beras pada Juni–Juli 2025 sebanyak 20 kilogram (kg) mulai disalurkan akhir bulan ini.
Kepala Badan Pangan Nasional/NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan bantuan beras itu nantinya disalurkan kepada 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Data tersebut sebagaimana telah tertuang dalam Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) yang merupakan basis data penerima menambah keakuratan sasaran bantuan pangan beras tahun ini.
"Pengiriman beras akan lebih efisien dengan langsung diberikan 20 kg untuk tiap penerima dengan total 18,3 juta KPM," kata Arief Prasetyo Adi dalam keterangannya, Senin (9/8).
Lebih lanjut, Arief membeberkan hingga saat ini penyaluran bantuan pangan masih dalam tahap administrasi penganggaran bersama dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Namun secara paralel, kata Arief, Bulog telah diminta untuk memulai persiapan kemasan beras per 10 kg sehingga nanti dapat didistribusikan secara cepat.
Arief mengatakan, pengiriman bantuan beras dalam dua bulan sekaligus akan berpengaruh terhadap besaran anggaran negara yang dikucurkan. Sehingga, kata Arief, secara biaya akan lebih efisien.
"Untuk bantuan pangan beras itu 10 kg dengan alokasi 2 bulan, jadi 20 kg per keluarga penerima. Tapi, kita upayakan agar bisa dikirimkan dalam one shoot atau dalam satu kali pengiriman sudah mencakup dua bulan. Jadi lebih efisien dari segi biaya," jelas Arief.
Terkait estimasi anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk program prorakyat ini, Arief menyebut akan menghabiskan sebesar Rp4,9 triliun. Guna mengawasi program ini, pihaknya nanti bekerja sama dengan seluruh kementerian lembaga, termasuk Satgas Pangan Polri.