Pemikiran demikian menjadi penting untuk direfleksikan bersama, khususnya oleh pemerintah, agar kebijakan efisiensi anggaran tidak menyasar pada bidang pendidikan (termasuk penelitian) karena pendidikan adalah investasi peradaban yang akan dapat mencerdaskan kehidupan bangsa.
Memang investasi pendidikan bersifat jangka panjang, akan tetapi perlu disiapkan melalui kebijakan yang berpihak sejak awal, khususnya dalam pelaksanaan tridarma perguruan tinggi.
Dalam konteks tridarma, RKI sebagai salah satu program unggulan PTNBH –di samping program riset lainnya di perguruan tinggi– menjadi harapan besar untuk membantu pemerintah dalam pembangunan nasional di bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Selain itu, optimalisasi pengembangan sumber daya alam (SDA), di samping diproyeksikan untuk menjadi landasan pengembangan pendidikan dan pembelajaran, baik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah maupun jenjang pendidikan tinggi.
Sekalipun di tengah efisiensi anggaran, gelaran RKI PTNBH 2025 tetap berlangsung dengan penuh gairah dan produktif. Hal tersebut dapat dilihat dari meningkatnya jumlah proposal yang dikolaborasikan dan dikompetisikan serta jumlah anggaran yang makin meningkat jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Kebijakan efisiensi anggaran secara umum tidak mengurangi semangat para insan akademik perguruan tinggi negeri badan hukum untuk terus berkontribusi melalui riset-riset terbaiknya.
Hasil RKI, selain untuk penguatan industri dan inovasi, memberikan rekomendasi kepada pemerintah serta memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berbagai bidang.
Juga, untuk dipublikasikan di jurnal internasional bereputasi (JIB) agar kemanfaatannya dapat dibaca masyarakat akademik internasional sehingga menjadi nilai tambah bagi perguruan tinggi di Indonesia dalam konteks sebagai universitas kelas dunia atau world class university (WCU). (*)