BANDARLAMPUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung, di bawah kepemimpinan Gubernur Rahmat Mirzani Djausal dan Wakil Gubernur Jihan Nurlela, tengah fokus pada program percepatan atau quick win untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu program unggulan yang menjadi perhatian utama adalah penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Ya, Pemprov Lampung menjadikan penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai prioritas dalam program quick win Gubernur Rahmat Mirzani Djausal dan Wakil Gubernur Jihan Nurlela.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lampung, Elvira Umihanni, menjelaskan bahwa BUMDes diharapkan menjadi pusat penggerak ekonomi desa. Bahkan, menjadi pilar ekonomi desa yang berperan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi lokal.
“Jadi, kami berkomitmen untuk membina dan memberdayakan BUMDes agar mampu bersaing di pasar barang dan jasa,” katanya.
BACA JUGA:Gubernur Lampung Beri Bonus Jamaah Haji
Dukungan ini meliputi pendampingan dalam memperoleh Nomor Induksi Berusaha (NIB), akses ke e-katalog, dan kemudahan dalam proses perizinan. Salah satu tujuan utama dari penguatan BUMDes adalah untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dengan semakin meluasnya program MBG, BUMDes dan koperasi diharapkan dapat berperan sebagai pemasok bahan pangan utama, seperti beras, telur, ikan, dan ayam, dari desa-desa di seluruh wilayah Lampung. Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bahkan, diharapkan berperan sebagai penyuplai bahan pangan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), sehingga dapat mendorong perekonomian desa.
"Dalam pelaksanaan MBG, dibutuhkan beras, telur, ikan, ayam, dan lainnya. Harapannya, pasokan ini dapat dipenuhi oleh desa-desa dalam lingkup kecamatan," jelas Elvira.
Gubernur Rahmat Mirzani Djausal memimpin rapat pada Jumat, 7 Maret 2025, untuk membahas tiga program quick win prioritas yakni optimalisasi pembangunan desa, peningkatan indeks pengolahan pupuk organik cair, dan stabilisasi harga produk Lampung di pasar lokal.
Program pupuk organik cair akan dikembangkan di mikroba center dan didistribusikan ke 500 desa, dengan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Lampung sebagai leading sektor.
Program ini bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan dan ramah lingkungan. Sebagai tambahan, 24 lokus akan menerima bantuan dryer untuk pengeringan jagung dan padi, guna membantu petani menjual hasil panen pada waktu yang tepat dan mendapatkan harga yang lebih baik. (pip/yud)