Oleh Dr. Abd. Misno, S.H.I., S.E., S.Pd., M.E.I., M.H., M.Pd.
Dosen Pascasarjana STAI Sirojul Falah, Bogor
ALHAMDULILLAH, Ramadan sudah kita lalui beberapa hari. Maknanya bulan yang penuh dengan keberkahan ini telah kita isi dengan amal-amal kebajikan, berpuasa (shaum), salat Tarawih, membaca Alquran, dan berbuat amal saleh lainnya, baik yang wajib, sunah, ataupun yang mubah.
Semangat beribadah di bulan Ramadan semakin terasa karena sebagian masyarakat juga antusias dalam mengisinya dengan amal-amal jama’i. Sehingga nuansa Ramadan semakin terasa di berbagai tempat di penjuru dunia.
Namun, ada yang sedikit terlupa atau menjadi sebuah budaya. Di mana, ketika Ramadan tiba maka tingkat konsumsi masyarakat meningkat. Hal ini terlihat dengan jumlah belanja bertambah pada setiap keluarga.
Jika pada bulan-bulan biasa makan cukup dengan nasi dan lauk saja, maka di saat berbuka puasa ada yang istimewa dari menunya. Ditambah dengan ada kolak, es, bubur, dan makanan kecil lainnya.
Menjelang hari raya Idul Fitri, pasar semakin ramai, baik pasar tradisional, pasar modern, dan pasar di dunia maya (Marketplace).
Membeli barang-barang untuk hari raya semisal baju, celana, sarung, mukena, dan berbagai aksesori untuk merayakan hari raya.
Tidak salah untuk memberikan nuansa istimewa di bulan Ramadan dengan hidangan yang special. Demikian pula tidak salah membeli beraneka kebutuhan untuk hari raya.