Yamaha Music Tutup Pabrik di RI

Minggu 02 Mar 2025 - 16:46 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Syaiful Mahrum

1.100 Karyawan Terancam PHK

JAKARTA - PT Yamaha Music dikabarkan bakal menutup dua pabriknya di Indonesia. Akibat dari rencana itu, diperkirakan 1.100 karyawan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

  Dua pabrik yang akan ditutup, masing-masing berada di Kawasan Industri MM2100, Bekasi, Jawa Barat dan satu pabrik di Kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur. Lebih lengkap, berikut ini fakta-fakta rencana penutupan pabrik Yamaha Music di Indonesia.

  Pertama, Yamaha Music PHK 1.100 karyawan.  Presiden Federasi Serikat Pekerja Meteal Indonesia (FSPMI) Riden Hatam Aziz menyebut penutupan pabrik dilakukan pada waktu berbeda. Pertama, di pabrik bekasi pada akhir Maret 2025 dengan total karyawan terdampak sebanyak 400 orang. Lalu, sebanyak 700 karyawan bakal terkena PHK di PT Yamaha di Pulo Gadung yang bakal tutup pada akhir Desember 2025.

  Kedua, Kemenaker sudah terinfo kabar PHK di PT Yamaha Music. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mengaku telah mendapatkan informasi soal kabar PHK ribuan karyawan di PT Yamaha Music Indonesia.

  Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemnaker Indah Anggoro Putri mengatakan hal itu diketahui usai Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menerima kunjungan dari serikat pekerja karyawan Yamaha Music Indonesia.

  "Jadi waktu datang sekitar 10 hari lalu ke Pak Menteri, memang sudah di sounding-kan ada PHK dari Yamaha ya," kata Indah saat ditemui di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (27/2).

  Ketiga, Kemenaker minta perusahaan tunaikan hak dan kewajiban karyawan. Indah meminta PT Yamaha Music Indonesia untuk bisa menunaikan hak dan kewajiban kepada para karyawan yang terkena PHK.

  Bahkan, Indah mewanti-wanti agar perusahaan bisa melakukan PHS sesuai dengan regulasi. Dalam hal ini perusahaan tak mampu, maka harus dilakukan atas kesepakatan perusahaan dan karyawan. “Intinya diminta untuk harus sesuai dengan hak, kewajiban, dan kemampuan perusahaan,” ujar Indah.

  Keempat, Menperin bakal pelajari kasus tutupnya PT Yamaha Music di Indonesia. Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bakal mempelajari kasus penutupan dua pabrik tersebut. Terlebih, kata dia, realisasi investasi PT Yamaha Music cukup besar di Indonesia.

  Apalagi, persoalan PHK ini terjadi di tengah terjadinya pertumbuhan manufaktur di atas 4 persen. ’’Gapnya menunjukkan manufaktur tumbuh di atas 4 persen, tapi bukan berarti dia mewakili industri sepenuhnya, tapi kasus seperti itu (PHK) harus kita pelajarin lagi," kata Agus. (jpc/c1) 

 

Tags :
Kategori :

Terkait