BANDARLAMPUNG - Program Unggulan Kodam II Sriwijaya Dapur Masuk Sekolah dilaksanakan jajaran Korem 043/Gatam di Sekolah Luar Biasa (SLB) Dharma Bhakti Dharma Pertiwi, Jumat (8/12). Kegiatan ini dihadiri Asisten Administrasi Umum Pemprov Lampung Senen Mustakim.
Senen Mustakim menyampaikan apresiasinya atas terlaksananya program Dapur Masuk Sekolah. "Atas nama Pemprov Lampung, saya mengapresiasi Pangdam II Sriwijaya beserta jajaran yang telah menjadi inisiator dalam pelaksana program ini. Ini sebagai bentuk kepedulian nyata TNI dalam meningkatkan gizi dan kesehatan anak Indonesia, utamanya dalam menyongsong Indonesia Emas 2045," katanya membacakan sambutan Gubernur vLampung Arinal Djunaidi.
Pada 2045, kata Senen Mustakim, Indonesia akan masuk pada usia emas. ’’Di saat itulah, Indonesia diharapkan bisa menjadi negara dengan pendapatan tinggi per kapita setara negara maju. Bonus demografi pun bisa dicapai secara optimal. Akan tetapi, capaian dari cita-cita tersebut hanya bisa didapatkan jika sumber daya manusia yang dimiliki berkualitas dan berdaya saing. Hal itu termasuk kualitas dari status kesehatan setiap individu di masyarakat,’’ ujarnya.
Karena itu, kata Senen Mustakim, pembangunan kesehatan yang sistematis dan berkesinambungan perlu digalakkan dan diupayakan oleh seluruh potensi bangsa Indonesia, baik masyarakat, swasta, maupun pemerintah pusat dan daerah, termasuk pula TNI," ungkapnya.
Senen Mustakim melanjutkan, Dapur Masuk Sekolah bukan sekadar program, tapi sebuah upaya konkret untuk memastikan anak-anak mendapatkan makanan yang sehat dan bergizi sebagai fondasi penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.
"Dengan adanya Dapur Masuk Sekolah, kita tidak hanya menjamin aspek Kesehatan. Tapi, juga sebagai upaya untuk mendukung pencegahan stunting di kalangan anak-anak sekolah," kata Senen Mustakim.
Permasalahan terkait stunting, kata Senen Mustakim, telah menjadi perhatian pemerintah. ’’Karena itu, pemerintah berupaya menurunkan jumlah kasus tersebut. Karena anak stunting tidak hanya terganggu pertumbuhan fisik, tapi juga pertumbuhan otak. Efeknya, SDM menjadi tidak produktif yang berdampak pada terganggunya kemajuan negara. Alhamdulillah, terkait penanganan stunting, pencapaian prevalensi stunting pada balita di Provinsi Lampung sejak 2018- 2022 menunjukkan tren yang positif. Dari 27,28% pada 2016 menjadi 18,5% pada 2021, dan 15,2% pada 2022. Pencapaian 2022 tersebut membuahkan hasil dengan menempatkan Provinsi Lampung di peringkat ke-3 sebagai provinsi dengan stunting terendah se-Indonesia," jelasnya.
Senen Mustakim menyampaikan bahwa pencapaian tersebut tentu menjadi kebanggaan bagi Provinsi Lampung. ’’Namun, pencapaian ini jangan membuat Provinsi Lampung cepat berpuas diri. Masih ada target 14 persen yang perlu kita pastikan untuk kita capai pada 2024. Saya yakin, Insya Allah kita pasti akan mencapai hal tersebut," ucapnya.
Senen Mustakim mengajak seluruh pihak untuk turut serta ikut membantu dalam pelaksanaan Program Dapur Masuk Sekolah. "Mari kita bersama-sama memberikan dukungan penuh program yang digagas oleh Pangdam II Sriwijaya. Saya mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk orang tua, untuk aktif terlibat dan mendukung kelancaran pelaksanaan Dapur Masuk Sekolah. Bersama-sama, kita dapat menciptakan generasi yang sehat, cerdas, berdaya saing tinggi, dan terbebas dari stunting," ungkapnya.
Sementara Komandan Korem 043/Gatam Brigjen TNI Iwan Ma'ruf Zainudin berharap melalui program Dapur Masuk Sekolah ini dapat membantu masyarakat. "Mudah-mudahan program ini dapat membantu masyarakat kita ke depan karena bagaimanapun anak-anak sekolah ini tanggung jawab kita bersama. Para pemangku kepentingan para pejabat di daerah ataupun jajaran di TNI-Polri untuk membantu program pemerintah ini. Saya rasa kegiatan ini tidak ada jeleknya ya, banyak mengandung nilai positifnya," ucapnya.
Dalam kegiatan ini, dilakukan melakukan penanaman pohon dalam rangka menyambut HUT Ke-78 Komando Daerah Militer II/Sriwijaya yang jatuh pada 1 Januari. (rls/ful)