BANDARLAMPUNG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung bersama DPP Lampung Sai dan Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) menggelar tradisi masyarakat Lampung, Blangikhan, di Kolam Renang Pahoman, Jumat (28/2).
Tradisi ini merupakan adat budaya Lampung dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan 1446 H. Acara diawali arak-arakan kereta kencana menuju lokasi Blangikhan.
Pj. Sekretaris Provinsi Lampung Fredy menyampaikan, tradisi Blangikhan merupakan simbol kekuatan dari kekayaan budaya dan kearifan lokal yang telah diwariskan turun-temurun.
"Tradisi ini mengandung nilai-nilai luhur yang mengajarkan kita untuk selalu menjaga hubungan baik antar sesama serta sebagai wujud rasa syukur dan persiapan menyambut datangnya bulan Ramadan dengan hati yang suci dan penuh keikhlasan," ujar Fredy.
Tradisi ini juga merupakan upaya konkret memastikan bahwa budaya tidak hanya dikenang, tapi juga terus hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat, khususnya generasi muda.
"Sebagai bagian dari masyarakat Lampung, kita memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya ini. Tradisi Blangikhan mengajarkan kita pentingnya kebersamaan, gotong royong, dan sikap saling menghormati yang merupakan cerminan dari nilai-nilai kehidupan yang sangat relevan dengan jati diri kita sebagai orang Lampung," ungkapnya.
Melalui acara Blangikhan ini, Fredy mengajak seluruh masyarakat Lampung untuk terus berkomitmen dalam menjaga dan memperkenalkan tradisi ini kepada dunia agar keberadaannya tetap lestari dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Di akhir sambutannya, Fredy mengucapkan selamat menyambut bulan suci Ramadan 1446 H.