3. Membaca Hadist
Membaca hadits-hadits dan melihat kembali perjalanan Isra Miraj dapat dilakukan Nabi Muhammad SAW untuk memahami peristiwa tersebut secara lebih mendalam. Seperti salah satu hadist melalui NU Online, mengenai anjuran malaikat kepada Nabi ketika sedang Mi’raj atau naik ke Sidratul Muntaha.
Artinya, “Dari Abu Sa’id, dari Nabi Muhammad saw, beliau bersabda: ‘Ketika aku naik (Mi’raj) ke surga, aku tidak melewati sekelompok malaikat kecuali mereka berkata: ‘Muhammad, engkau harus berbekam’.”
4. Berpuasa
Ada beberapa pendapat yang menganjurkan untuk berpuasa di bulan Rajab. Bulan Rajab merupakan di mana terjadinya peristiwa Isra Miraj. Puasa ini dilakukan beberapa hari saja, tidak boleh selama satu bulan penuh. Menurut Imam al-Ghazali, sebagian sahabat Nabi memakruhkan puasa Rajab selama satu bulan penuh karena dianggap menyerupai puasa bulan Ramadhan.
Dilansir dari NU Online, puasa Rajab baiknya dilakukan saat bertepatan hari-hari utama agar pahalanya lebih besar. Seperti pada ayyâmul bidh (tanggal 13, 14, dan 15), hari Senin, hari Kamis, dan hari Jumat (al-Ghazali, Ihyâ ‘Ulumiddîn, juz 3, h. 432).
Dalil Puasa Rajab Dasar anjuran pada empat bulan yang dimuliakan (termasuk di dalamnya bulan Rajab), sebagaimana ditegaskan oleh Imam Fakhruddin al-Razi dalam Mafâtîh al-Ghaib (juz 16, h. 54) adalah sabda Nabi berkut:
Artinya: Barang siapa yang berpuasa satu hari pada bulan-bulan yang dimuliakan (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), maka ia akan mendapat pahala puasa 30 hari.
5. Perbanyak Doa
Umat Islam juga bisa membaca doa Rajab menjelang Isra Miraj. Berikut bacaan doa rajab:
Artinya:
“Ya Allah berilah kami keberkahan di bulan Rajab dan Syaban dan sampaikan kami pada bulan Ramadan.”. (dbs/nca)