Pembunuh Aktor Sinetron Mak Lampir, Rupanya Pernah Kru di Sinetron Tukang Bubur Naik Haji

Selasa 14 Jan 2025 - 22:42 WIB
Reporter : Agung Budiarto
Editor : Agung Budiarto

BEKASI – Pelaku yang melakukan penusukan terhadap Sandy Permana, aktor sinetron Mak Lampir, ternyata pernah satu kru dengan korban dalam sinetron Tukang Bubur Naik Haji. Di lingkungannya, pelaku dijuluki ’’Limbad”. 

Hal ini diungkapkan istri korban, Ade Andriani, yang menyebut bahwa pelaku sudah cukup lama mengenal Sandy Permana sejak mereka bekerja di dunia industri hiburan.

“Pelaku itu dulunya kru di Tukang Bubur Naik Haji, sudah kenal lama, mungkin dia pernah satu kerjaan sama suami saya,” ujar Ade di Bekasi, Senin (13/1/2025).

Meski demikian, Ade mengaku tidak mengetahui dengan pasti berapa lama pelaku bekerja di industri hiburan yang sama dengan suaminya, terutama saat Sandy membintangi Mak Lampir. “Mungkin dulunya di Mak Lampir, mungkin kalau enggak salah dia juga kru di Mak Lampir,” tambah Ade.

Ade juga menyebutkan bahwa pelaku yang disebut-sebut warga sekitar dengan julukan Limbad sudah tidak aktif di dunia industri hiburan. Berbeda dengan Sandy Permana yang masih sesekali berain film untuk beberapa produksi Film Televisi (FTV).

“Kalau suami saya masih aktif, terakhir 2024 masih syuting buat FTV, rencananya nanti di bulan Februari juga ada syuting lagi,” ungkap Ade.

Menurut Ade, belakangan ini, terduga pelaku lebih sering terlihat berada di rumah. Karakter tertutup dan kurang bersosialisasi dengan warga sekitar membuat masyarakat setempat tidak mengetahui pekerjaan pelaku saat ini.

“Enggak ada, setahu saya dia (pelaku) di rumah. Istrinya sendiri itu antar jemput anak sekolah aktivitas sehari-hari,” ujar Ade.

Sebelumnya Ade Andriani, istri dari Sandy Permana, aktor sinetron Mak Lampir mengungkapkan kekecewaannya juga amarah melihat sang suami tewas oleh tetangganya.

Ade meminta kepada Polres Metro Bekasi agar membekuk terduga pelaku supaya diadilkan dengan adil karena perbuatannya sendiri.

“Semoga pelaku cepat ditemuin dan diadili, ya dihukum seberat-beratnya lah ya,” tegas Ade di Bekasi pada Senin, 13 Januari 2025.

Melihat Sandhy tewas dengan mengenaskan, Ade mengakui merasa kehilangan yang sangat mendalam atas kepergian korban.

Dirinya pun meminta untuk dihukum dengan setimpal seperti apa yang dilakukan terhadap sang suaminya.

“Hukumannya ya saya maunya sih nyawa dibayar nyawa, karena dia udah ngerebut ayah dari anak-anak saya,” tegas dia.

Ade menerangkan bahwa terduga tersangka mendapat julukan limbad oleh warga sekitar karena tak pernah bersosialisasi dengan masyarakat setempat.

Kategori :