KMP Jagantara Kandas di Bakauheni, Ratusan Penumpang Dievakuasi

Minggu 08 Dec 2024 - 21:22 WIB
Reporter : Melida Rohlita
Editor : Yuda Pranata

LAMSEL - Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas dan Polairud Polda Lampung melakukan evakuasi penumpang Kapal Motor Penumpang (KMP) Jagantara yang kandas di perairan Pulau Kandang Lunik, Bakauheni, Lampung Selatan, Sabtu (7/12).

Kepala Pos SAR Bakauheni Rezie Kuswara mengatakan peristiwa kapal kandas itu pada Sabtu pukul 22.30 WIB dan evakuasi dilakukan sejak malam hingga Minggu (8/12) pagi. ’’Berdasarkan keterangan nakhoda KMP Jagantara, kapal kandas pada Sabtu di dekat Pulau Kandang Lunik dikarenakan faktor cuaca hujan, jarak pandang, dan arus sehingga membuat kapal terseret dan kandas," ujarnya.

BACA JUGA:Hama Belalang Serang Tanaman Singkong di Mesuji

Terkait jumlah penumpang kapal yang dievakuasi, pihaknya masih melakukan pendataan dan memastikan keselamatan mereka. ’’Penumpang loket atau pejalan kaki tidak ada. Tetapi penumpang yang menggunakan sepeda motor ada 4 unit, kendaraan pribadi 6 unit, pikap 2 unit, Colt Diesel 6 unit, bus sedang 3 unit, bus besar 10 unit, truk besar 18 unit, tronton 13 unit, dan trailer 1 unit. Jadi total kendaraan penumpang ada 63 unit," terangnya.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Lampung kembali mengeluarkan peringatan dini terkait gelombang tinggi ýang masih mengintai perairan Lampung.

Di samping itu, ketinggian ombak ýang tidak normal juga harus diwaspadai, utamanya untuk kapal ýang melintas pada perairan tersebut.

’’Pola angin di wilayah perairan Lampung pada umumnya bergerak dari arah barat hingga utara dengan kecepatan angin berkisar 2–30 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat Lampung, dan Teluk Lampung bagian selatan," kata Prakirawan BMKG Lampung Eka Suci.

Menurutnya kondisi ini masih beresiko terhadap keselamatan pelayaran dimana tinggi gelombang mencapai 4 meter di Perairan Barat Lampung, Selat Sunda Bagian Barat Lampung dan Teluk Lampung bagian Selatan

"Berisiko terhadap keselamatan pelayaran, Perahu Nelayan apabila kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 m. Kapal Tongkang apabila kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 m, Kapal Ferry apabila kecepatan angin mencapai 21 knot dan tinggi gelombang mencapai 2.5," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang diprediksi masih terjadi hingga beberapa hari ke depan di sebagian besar wilayah Lampung.

Kasi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Lampung Rudy Haryanto menjelaskan kondisi suhu udara saat ini berada pada angka 23,0°– 32,0°C kecuali wilayah Lampung bagian barat suhu udara berkisar 16,0°C – 29,0°C.  

Kemudian kelembapan udara mencapai 56–100%. Serta arah dan kecepatan angin  barat-utara 5–20 knots (9–38 km/jam). ’’Prakiraan cuaca di Provinsi Lampung berpotensi hujan deras disertai angin kencang hingga beberapa waktu ke depan," katanya, Kamis (5/12).

Menurutnya, hal itu terjadi lantaran hingga kini bibit siklon tropis 91S terpantau berada di Samudra Hindia selatan Banten (9.5°LS, 105.0°BT), dengan kecepatan angin maksimum mencapai 15 knot (28 km/jam) dan tekanan minimum 1006 hPa. 

’’Meskipun potensi berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan masih rendah, dampaknya sudah dirasakan di beberapa wilayah, termasuk Lampung," ujarnya.

Akibatnya, kata dia, cuaca ekstrem tersebut akan membuat dampak di wilayah Lampung seperti hujan lebat ýang berpotensi menyebabkan banjir dan genangan air.

Tags :
Kategori :

Terkait