JAKARTA - Claudio Ranieri segera kembali melatih AS Roma usai Friedkin bersaudara memprioritaskan pelatih veteran itu sebagai kandidat utama.
Sebelumnya, negosiasi dengan Vincenzo Montella tidak mencapai kata sepakat, nama Claudio Ranieri kemudian muncul sebagai pilihan tepat untuk memulihkan performa Giallorossi julukan AS Roma.
Setelah Ivan Juric dipecat karena performa buruk AS Roma. Perburuan pelatih baru AS Roma semakin mengerucut pada dua nama, yakni Vincenzo Montella yang saat ini melatih timnas Turki, dan Claudio Ranieri, yang sebelumnya berencana pensiun tahun ini.
Setelah negosiasi dengan Vinenzo Montella tidak mencapai kesepakatan, Friedkin bersaudara yang merupakan pemilik AS Roma, mengalihkan fokus ke Ranieri.
Ranieri sebenarnya sudah berniat penisiun sejak Juni lalu. Klub terakhirnya Cagliari Calcio, berhasil dipromosikan ke Serie A 2023-24 berkat peran besar Ranieri, setelah kemenangan agregat 3-2 atas AC Parma di final playoff Serie B 2022-23.
Sepanjang karier kepelatihannya, Ranieri pernah dua kali menangani klub yang sama, yaitu Cagliari Calcio (1988-1991 dan 2022-2024) dan AS Roma (2009-2011 dan Maret-Juni 2019).
Ranieri dikabarkan telah bertemu Friedkin bersaudara di London pada Selasa (12/11) untuk membahas kemungkinan kembalinya ia ke AS Roma sebagai pelatih.
Menurut laporan Il Romanista, pembicaraan antara kedua belah pihak masih berlangsung dengan tujuan mengumumkan penunjukan Ranieri dalam waktu dekat.
Radio Romanista melaporkan bahwa Ranieri akan kembali ke Roma pada Selasa malam (12/11) dan siap menjalani petualangan ketiganya sebagai pelatih Giallorossi.
Ranieri diperkirakan akan menandatangani kontrak hingga Juni 2025 dan akan memimpin sesi latihan perdananya pada Rabu pagi pukul 11.00 menjelang pertandingan melawan Napoli pada Minggu, 24 November.
Tugas terakhir Ranieri bersama AS Roma terjadi dalam situasi serupa pada 2019, ketika ia ditunjuk untuk menggantikan Eusebio Di Francesco hingga akhir musim 2018-19.
Namun kali ini, ia dihadapkan pada tantangan untuk memulihkan performa Serigala kota Roma setelah pemecatan Daniele De Rossi dan Ivan Juric.
La Gazzetta dello Sport juga melaporkan bahwa keberadaan Ranieri di London bukan hanya untuk menandatangani kontrak, tetapi juga membicarakan kemungkinan peran eksekutif di AS Roma setelah ia pensiun.
Posisi strategis yang dimaksud adalah sebagai 'direktur teknis' dan sedang dipertimbangkan oleh klub, mengingat pengalaman, kedalaman, dan kualitas Ranieri dalam membangun hubungan di ruang ganti.(*)