BANDARLAMPUNG – Dua rumah di Kecamatan Bumiwaras, Bandarlampung, ambruk diterjang ombak dan angin kencang. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, korban mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.
Camat Bumiwaras Budi Ardiyanto mengatakan dua rumah itu terbuat dari kayu yang berada di pinggir pantai di Jalan Ikan Julung, Kelurahan Bumiwaras, Kecamatan Bumiwaras.
’’Ambruknya rumah semipermanen milik Ragil Saputra dan Apriyanti ini disebabkan angin kencang dan ombak tinggi,” ungkap Budi, Minggu (27/10).
BACA JUGA:Pasca Tiga Hakim PN Surabaya Tersangka, Hakim-Jaksa Tegang
Budi menjelaskan saat itu pihaknya menerima laporan dan mendatangi lokasi kejadian. Saat di lokasi, kondisi rumah sudah hancur. ’’Korban jiwa enggak ada. Karena saat kejadian, kondisi rumah sedang kosong,” ucapnya.
Melihat kondisi rumah yang hancur, warga sekitar dan aparat melakukan pembersihan puing-puing bangunan. Bahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Bandarlampung guna memberikan bantuan kepada pemilik rumah yang mengalami musibah.
’’Mudah-mudahan ada bantuan dari Dinas Sosial. Karena saya sudah berkoordinasi dengan dinas tersebut,” katanya.
Sementara, BMKG mengimbau agar masyarakat waspada dengan angin kencang dan gelombang tinggi yang melanda perairan Lampung.
Sebab memasuki musim pancaroba, BMKG Maritim Lampung mengingatkan masyarakat, terutama para nelayan, agar lebih waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem yang tengah melanda wilayah perairan Lampung.
Neneng Kusrini Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Panjang mengatakan, saat ini, kecepatan angin di kawasan Pesisir Barat dan Lampung Selatan dapat mencapai hingga 20 knot. Kecepatan angin membuat tinggi gelombang sekitar 1,25 hingga 2 meter.
”Saya mengimbau kepada para nelayan yang hendak turun melaut, harus waspada terhadap angin kencang yang sedang berhembus, terutama untuk kapal kecil,” katanya.
Berdasarkan data BMKG, Neneng menyampaikan kondisi angin kencang diprediksi akan bertahan setidaknya hingga tujuh hari ke depan.
BMKG meminta masyarakat untuk terus memantau informasi resmi terkait cuaca melalui kanal BMKG sebelum melakukan aktivitas di laut. Sehingga, nelayan dapat merasa lebih aman dan mendapatkan informasi yang akurat sebelum berangkat melaut. (leo/gds/c1/yud)