MESUJI, RADARLAMPUNG – Calon Bupati Mesuji, Elfianah, memberikan klarifikasi terkait sebuah video yang viral di media sosial. Dalam video tersebut, Elfianah dituduh menjanjikan masuk surga bagi warga yang memilihnya pada Pilkada 2024 mendatang.
Klarifikasi ini disampaikan Elfianah di kediamannya, yang terletak di Desa Brabasan, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji. Dia menegaskan bahwa tidak ada pernyataan darinya yang menyebutkan adanya "tiket masuk surga" bagi pendukung pasangan calon nomor urut 02.
Elfianah mengingatkan bahwa urusan masuk surga sepenuhnya berada di tangan Allah SWT. "Surga adalah hak prerogatif Allah, bahkan orang alim pun belum tentu mendapatkannya," ucapnya.
Menurut Elfianah, video yang viral tersebut tidak menampilkan konteks pembicaraan secara utuh.
"Potongan video yang beredar tidak menyeluruh. Kalau dilihat lengkap, masyarakat mungkin akan punya pandangan berbeda," jelasnya.
BACA JUGA: Kejaksaan Agung Sita Uang Hampir Rp 1 Triliun dan Emas Batangan Milik Mantan Pejabat MA
Ia menambahkan bahwa dalam rekaman tersebut, ia hanya berusaha mengingatkan masyarakat tentang keutamaan menyantuni anak yatim, sebagaimana diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya.
"Saya hanya menjelaskan hadits di mana Nabi berkata, 'ana wa kaafilul yatim fil janah,' sambil menunjukkan kedua jari sebagai simbol kedekatan dengan orang yang menyantuni anak yatim di surga," tuturnya.
Ia menyatakan, dukungan pada Paslon nomor urut 02 penting karena program yang direncanakan mencakup kebijakan yang mendukung anak-anak yatim.
"Kami berharap dukungan dari masyarakat karena program ini memprioritaskan anak yatim, dan melalui ini insyaallah kita bisa memperoleh syafaat dari Rasulullah SAW dan mendekatkan kita pada rahmat-Nya," tambah Elfianah.
Elfianah kembali menegaskan, tidak ada janji masuk surga bagi pendukung Paslon nomor urut 02.
"Kami hanya mencoba menerjemahkan hadits dan mendorong masyarakat untuk turut serta menyantuni anak yatim," tegasnya.
Saat ditanya mengenai tempat video viral tersebut, Elfianah menjelaskan bahwa pertemuan terjadi di rumahnya, bukan dalam jadwal kampanye.
Banyak warga yang sering berkunjung ke kediamannya pada malam hari atas inisiatif pribadi. (muk/abd)