BANDARLAMPUNG - Dalam waktu dekat, tarif Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Terbanggibesar–Pematangpanggang–Kayuagung (Terpeka) naik. Menurut Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim, hal ini akan dilakukan menyusul terbitnya Surat Keputusan (SK) Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) No. 2420 Tahun 2024 tentang Penyesuaian Tarif Terbanggibesar–Pematangpanggang–Kayuagung.
Penyesuaian tarif tersebut, jelasnya, merupakan langkah penting untuk menjaga keberlanjutan investasi infrastruktur tol dan menjaga kualitas layanan yang optimal bagi pengguna jalan tol merujuk pada Pasal 48 ayat (3) dan (4) UU Nomor 2/2022 tentang Jalan. ’’Isinya menyebutkan bahwa penyesuaian tarif tol dilakukan dua tahun sekali berdasarkan pengaruh inflasi dan evaluasi terhadap pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM)," katanya, Jumat (20/9).
Menurutnya, sejak beroperasi lima tahun lalu, Hutama Karya belum pernah melakukan penyesuaian tarif tol Terpeka. Namun, pihaknya terus melakukan peningkatan fasilitas serta kualitas layanan di Tol Terpeka sesuai dengan SPM.
BACA JUGA:Empat Pemda Diimbau Segera Gunakan Dana Insentif Fiskal
"Selama masa sosialisasi ini, kami akan menyampaikan informasi secara intensif terlebih dahulu kepada pengguna jalan tol agar memahami alasan dan mekanisme penyesuaian tarif ini," ujarnya.
Selain peningkatan kualitas layanan, lanjutnya, hadirnya Tol Terpeka dari Terbanggi Besar ke Kayu Agung telah memberikan manfaat besar bagi pengguna jalan tol maupun untuk perekonomian lokal. "Tol ini mampu memangkas waktu tempuh dari Pelabuhan Bakauheni menuju Kayuagung dari 8-10 jam menjadi hanya 4 hingga 5 jam, menghubungkan Pelabuhan Bakauheni dengan Kota Palembang serta meningkatkan sektor pariwisata sekitar jalan tol," tukasnya.
Tidak hanya itu. Hutama Karya juga mendukung pengembangan UMKM lokal dengan memprioritaskan 70 persen lahan tenant di rest area untuk UMKM serta menawarkan tarif sewa lebih rendah dari harga komersial. "Fokus utamanya pada bisnis kuliner yang mencakup makanan berat, camilan, dan oleh-oleh guna memperkuat ekonomi lokal dan memperkaya pengalaman pengguna jalan,” tambah Adjib.
Lebuh jauh, Adjib mengatakan Tol Terpeka sepanjang 189 km terdapat 9 rest area yang dilengkapi SPBU, SPKLU, toilet, masjid, dan tenant makanan. Rest area tersebut juga menyediakan ruang laktasi, ladies parking, serta pengelolaan sampah menggunakan budidaya maggot.
”Tol ini juga dilengkapi 69 armada siaga, 17 VMS, dan 353 CCTV untuk memantau keamanan dan keselamatan pengguna jalan serta melakukan sejumlah pemeliharaan rutin dan peningkatan kualitas. Baik itu dengan cara beautifikasi, scrapping filling overlay, penghijauan, pengecatan, dan rekonstruksi beton rigid,” pungkasnya.(mel/rim)