"Tiap malem kalau ga ujan disana terus mbak mereka, gimana kalau jatoh udah diomongin sama tukang ojek pada ga ngirauin," ucap Amin, salah satu warga sekitar.
Menanggapi hal itu, Pemkot Bandarlampung melalui Kasat Pol PP Achmad Nurizky mengklaim sudah berulang kali memperingatkan pemuda-pemudi yang mengaku sulit mencari tempat nongkrong dan memilih underpass karena pemandangannya yang bagus.
"Untuk anak nokrong di under pass itu hampir tiap malam kami bubarkan tetapi ada terus,"katanya.
Melihat fenomena ini, pihaknya segera telah berkoordinasi dengan Dinas PU untuk memberikan pembatas agar mereka tak lagi berada di tempat tersebut.
"Sudah dilaporkan ke PU untuk bisa membuat semacam pipa supaya nggak bisa duduk lagi, karena membahayakan. Bisa juga pakai kawat," ungkapnya.
Untuk itu dirinya meminta kesadaran masyarakat untuk memperhatikan keselamatan utamanya pada saat memilih tempat nongkrong di kota tapis berseri ini.
"Nongkrong bukan permasalahan enak, tapi membahayakan dan paling rawan underpas, menjelang jam 9-10 malam intinya kesadaran lagi masing-masing, mohon dari warga setempat intinya kolaborasi semua kaitan dengan sosial harus tumbuh dengan kesadaran masing-masing, tegur kalau ada anak yang nongkrong disana," pungkasnya. (mel/c1/yud)