UBL Jadi Official Partner Penelitian di Bulan

Minggu 08 Sep 2024 - 21:08 WIB
Reporter : Anggi Rhaisa
Editor : Syaiful Mahrum

Kerja Sama dengan Tiongkok 

 

BANDARLAMPUNG - Anhui, Tiongkok-Universitas Bandar Lampung (UBL) terus mengembangkan kerja sama dengan berbagai pihak, baik di tingkat nasional maupun internasional. Kali ini bertempat di Huangshan Crown Plaza Hotel, Anhui, Tiongkok, UBL hadir menjadi wakil Indonesia sekaligus menjadi satu-satunya universitas di Indonesia yang ditunjuk menjadi official partner kerja sama dengan pemerintah Tiongkok. 

Lunar Deep Space Exploration atau penelitian di bulan menjadi objek yang akan dilakukan melalui kerja sama ini. Dua orang peneliti dari Pusat Studi Mekatronika dan Otomatisasi (PSMO) UBL, yaitu Riza Muhida, Ph.D. dan Muhammad Riza, Ph.D., menjadi delegasi Indonesia dalam penandatanganan MoU yang dihadiri ratusan peneliti dari ratusan negara ini. 

"UBL mendapatkan undangan dari pemerintah Tiongkok untuk hadir di 2nd International Deep Space Exploration Conference (2nd IDSEC, Tiandu Forum 2024) dan menandatangani MoU untuk terlibat dalam eksplorasi penelitian di bulan atau Deep Space Exploration Laboratory (DSEL). DSEL didirikan oleh lembaga antariksa Tiongkok atau China National Space Administration (CNSA) bekerja sama dengan pemerintah Provinsi Anhui dan University of Science and Technology of China (USTC)," ungkap Riza Muhida yang merupakan kepala PSMO UBL.

Riza Muhida menjelaskan, pemerintah Tiongkok mengajak mitranya untuk bersama-sama melakukan penelitian ke bulan karena bulan dianggap merupakan tempat yang menjanjikan untuk mendukung kelanjutan kehidupan di bumi. 

’’Setelah beberapa kali melakukan pertemuan dengan pihak CNSA, UBL ditunjuk untuk mewakili Indonesia untuk bergabung bersama dengan ilmuwan dari negara yang sudah maju di bidang antariksanya terlibat dalam program ini. Tentu saja ini merupakan kesempatan emas, kehormatan dan kebanggaan juga bagi kami. Sebab, dianggap mampu dilibatkan dalam projek ini. Terima kasih kami ucapkan kepada Pak Rektor yang juga sangat mendukung kehadiran kami dalam kegiatan ini," ungkap Riza Muhida.

Sebagai infomasi, projek penelitian di bulan ini melibatkan lebih dari 50 negara, 500 organisasi internasional yang terdiri atas berbagai universitas, pusat studi ilmu pengetahuan, dan observatory. Juga 5.000 ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu yang diharapkan nantinya menjadi pionir di penelitian dan inovasi teknologi bidang eksplorasi luar angkasa. (rls)

 

 

Tags :
Kategori :

Terkait