"Aspriring middle-class memang sudah relatif banyak sejah dahulu," jelas Amalia dalam keterangan tertulis resminya, Selasa (3/9).
Sementara, menurut Ekonom Senior dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad, adanya penurunan masyarakat kelas menengah kemungkinan besar juga berkaitan dengan lemahnya daya beli masyarakat yang sedang terjadi saat ini.
Pasalnya, terlalu banyak regulasi dari Pemerintah yang dinilai terlalu membebani masyarakat, terutama bagi mereka yang berasal dari kelas menengah.
"Ada unsur memaksa dari sebuah regulasi yang dikeluarkan Pemerintah. Karena semakin banyak kewajiban yang dibebankan kepada masyarakat kelas menengah, maka otomatis mereka harus menggeser atau mengurangi konsumsi yang lain," jelas Tauhid.(Disway/pip)