BANDARLAMPUNG - Camat Sukabumi Syahrial mengatakan pihaknya sudah mengajukan pembuatan sumur bor ke Pemkot Bandarlampung untuk warganya. Pasalnya, setiap musim kemarau warga Kelurahan Waylaga selalu mengalami kekurangan air bersih.
’’Pembuatan sumur bor sudah kita usulkan beberapa waktu lalu ke Pemkot Bandarlampung. Doakan segera terealisasi," ujar Syahrial.
Ditanya mengapa masih ada masyarakat yang membeli air bersih dengan nominal tertentu padahal Pemkot Bandarlampung telah menyediakan dan mengirimkan kepada masyarakat? Syahrial menyebut jika hal itu hanya sebagian masyarakat. "Sudah kita kirim air ke mereka sesuai permintaan. Jadi sepanjang mereka minta, dikirim dan itu gratis nggak pake biaya. Mungkin yang mereka bayar itu belinya ke pihak swasta yang memang jualan air bersih dan itu pribadi pemesanannya," ungkapnya.
Sementara Astari (31), warga Kelurahan Waylaga, mengaku harus menunggu waktu yang lama untuk mendapatkan air bersih. "Kalau misalnya minta sama PDAM atau BPBD itu harus nunggu sehari berikutnya. Sedangkan kebutuhan air kalau kita minta berarti sudah menipis banget," katanya.
Air bersih tersebut, kata Wanita beranak dua ini, harus dirinya gunakan untuk keperluan sehari-hari. ’’Ditambah lagi untuk menyuplai usaha kecil-kecilannya yang membutuhkan air guna membersihkan peralatan makan. Namanya pedagang kan butuh buat cuci piring, masak makanan, dan tiap hari kalau nggak ada ya susah kitanya," urainya.
Untuk memenuhi itu semua, Astari terpaksa membeli air bersih dari pihak lain karena kebutuhan mendesak tersebut. "Kadang kita beli kalau udah kepepet banget," ungkapnya.
Karena itu, Astari berharap Pemkot Bandarlampung bisa membuatkan sumur bor supaya dirinya dan masyarakat yang lain bisa lebih mudah mendapatkan air bersih. "Kita pengennya ada sumur bor, biar nggak beli atau nggak kesusahan lagi kalau kemarau gini," harapnya. (*)