JAKARTA - Total pagu anggaran untuk membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) mencapai Rp 75 triliun. Sedangkan dalam APBN 2024, IKN dianggarkan sebesar Rp 42,5 triliun dan hingga akhir Juli yang terealisasi baru Rp 11,2 triliun.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa di Kantor Pusat Kementerian Keuangan, Jakarta.
Itu berarti, anggaran untuk pembangunan IKN pada APBN 2024 baru terealisasi 26,4 persen dan masih tersisa Rp 31,2 triliun lagi.
“Masih ada penyerapan, biasanya akselerasi untuk pencairan itu terjadi di kuartal tiga,” kata bendahara negara tersebut.
BACA JUGA:APBN Defisit Rp93,4 T pada Juli 2024
Sedangkan rincian realisasi anggaran untuk pembangunan infrastruktur sebesar Rp 9 triliun.
Infrastruktur tersebut untuk sejumlah pembangunan yang mendukung IKN seperti jalan tol VVIP, jembatan, embung, kawasan kantor kementerian, hingga rusun untuk ASN dan Hankam.
Sedangkan kluster non infrastruktur sebesar Rp 2,2 triliun. Contohnya, untuk promosi dan sosialisasi IKN, dukungan pengamanan dari Polri, perencanaan, hingga evaluasi.
Bila mengacu pada total realisasi 2022 dan 2023, serta pagu anggaran 2024 senilai Rp 42,5 triliun, maka total anggaran IKN sejak 2022 sampai 2024 mencapai sekitar Rp 75 triliun.
BACA JUGA:Menperin Agus Gumiwang Akui Industri Tekstil Alami Penurunan
Pembangunan IKN memang menghadapi sejumlah masalah. Terutama soal investasi yang sulit masuk karena terkendala status lahan untuk investor belum kunjung jelas. Sebab, masih terjadi pembekuan transaksi pertanahan.
Itu membuat calon investor yang ingin menanamkan modalnya di IKN tidak bisa membeli tanah. Melainkan hanya mendapat sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) dalam jangka waktu tertentu.
Investasi ini mestinya harus dikebut. Sebab, komposisi pembiayaan pembangunan IKN ditargetkan menggunakan APBN hanya sebesar 20 persen.
Nilainya setara Rp 96 triliun. Sedangkan sejak hingga akhir 2024 nanti sudah menghabiskan Rp 75 triliun.
BACA JUGA:Meski Naik, Harga Pertamax Dinilai Masih Kompetitif
Jatahnya tinggal Rp 21 triliun lagi. Sedangkan total investasi yang masuk sampai hari ini masih jauh dari harapan. Padahal, ditarget memenuhi 80 persen dari total pembiayaan Rp 480 triliun.
Artinya, butuh sekitar Rp 334,4 triliun dari para investor hingga pembangunan IKN selesai pada 2045 mendatang. Memang masih ada sisa waktu 21 tahun lagi.
Namun, tentu pembangunan tahun depan sudah tak bisa lagi mengandalkan uang dari APBN.(disway/nca)