Selain itu, hasil survei ini juga menjadi pengingat bagi Bupati Musa Ahmad untuk lebih meningkatkan komunikasi dan transparansi dalam pemerintahannya.
Masyarakat perlu merasakan bahwa suara dan aspirasi mereka didengar dan diperhatikan. Melalui dialog yang konstruktif dan program yang lebih tepat sasaran, diharapkan dapat menciptakan kembali kepercayaan publik yang mungkin telah berkurang.
Secara keseluruhan, persepsi publik terhadap keterpilihan Bupati Musa Ahmad menjelang Pilkada 2024 menunjukkan dinamika yang kompleks.
Dengan hampir 50% masyarakat mendukung dan lebih dari 51% menolak, menjadi tugas bagi Bupati Musa Ahmad untuk merumuskan strategi yang efektif dalam menghadapi tantangan ini.
Hal ini tidak hanya berpengaruh pada hasil Pilkada, tetapi juga pada kualitas kepemimpinan dan pelayanan publik di Kabupaten Lampung Tengah ke depan.
BACA JUGA:Zona Merah Tingkat Kepuasan Infrastruktur Jalan Bupati Musa Ahmad
Diberitakan sebelumnya, Musa Ahmad telah menjalani berbagai tantangan dan dinamika politik yang mewarnai kepemimpinannya sebagai Bupati Lampung Tengah.
Berbagai program pembangunan dan kebijakan publik telah diluncurkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Namun, perjalanan kepemimpinannya tidak selalu mulus. Berbagai tantangan, mulai dari isu infrastruktur, pelayanan publik, pendidikan dan kesehatan menjadi bagian dari dinamika yang dihadapinya.
Untuk mendapatkan gambaran jelas, Disway Research and Development (DRD) dan Departemen Penelitian dan pengembangan (Litbang) Radar Lampung Media Grup (RLMG) melakukan survei mendalam untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap kepemimpinannya.
Hasilnya, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kepemimpinan Bupati Musa Ahmad hanya mencapai 47,80%. Mayoritas responden yakni 52,20% merasa kinerja Bupati Musa Ahmad kurang memuaskan.
BACA JUGA:Pelayanan Kesehatan Positif, tapi Belum Memuaskan
Survei dilakukan dalam rentang waktu sepekan, dari tanggal 14 Juli hingga 20 Juli 2024. Data populasi diambil dari total mata pilih Kabupaten Lampung Tengah berjumlah 1.020.141 jiwa, yang tersebar di 28 kecamatan.
Dengan tingkat kepercayaan sebesar 90 persen dan margin of error (toleransi kesalahan) plus minus 3,00 persen.
Jumlah sampel yang diambil untuk survei ini adalah 500 responden. Pengambilan sampel dilakukan secara acak untuk memastikan keakuratan dan keandalan hasil survei.
Metode yang digunakan dalam survei ini adalah simple random sampling, yang memungkinkan setiap individu dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih sebagai responden, sehingga hasil survei dapat dianggap representatif.