BACA JUGA:Emak-emak di Lampung Utara Gruduk Pengusaha Ayam Broiler, Ini Penyebabnya
Akibat naiknya harga komoditas singkong di Mesuji, pihaknya mengaku langsung memanen tanamannya. Sebab sebelumnya, ia harus menunda memanen singkong karena harga yang tidak bersahabat.
“Kemarin itu lama sekali harga singkong turun dan sekarang mulai naik jadi langsung saja saya panen,” ucapnya.
Petani singkong lainnya bernama Iwan pun membenarkan harga singkong saat ini telah berangsur naik.
“Iya benar harga singkong sudah mulai naik,” ucapnya. Meskipun demikian, kata Iwan harga singkong yang ditawarkan belum maksimal.
Dirinya pun menyebut harga singkong saat ini mencapai Rp 1.280 per kilogram nya dengan potong 20 persen.
Lebih lanjut, berdasarkan data yang dihimpun oleh Bagian Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Setdakab Mesuji harga komoditas singkong di Mesuji Lampung saat ini mengalami kenaikan.
Adapun harga komoditas singkong di PT Lambang Jaya saat ini mencapai per Rp 1.550 per kilogram.
Kemudian di PT Sari Agro Manunggal harga singkong mencapai Rp 1.525 per kilogram. Terakhir di PT Budi Starch and Sweetener mencapai Rp 1.190 per kilogram.
Diberitakan sebelumnya, petani singkong di Mesuji mengeluhkan harga yang tidak kunjung naik. Akibatnya, petani singkong tidak mau memanen hasil tanamannya.
Hal tersebut dialami oleh salah satu petani di Kecamatan Mesuji Timur, Mesuji bernama Yusuf saat dikonfirmasi, Rabu 12 Juni 2024.
“Belum panen mas, masih nunggu ini harga singkong tidak kunjung naik,” ujarnya. Pria yang akrab disapa gondrong ini pun mengaku harus bersabar untuk tidak memanen tanaman singkongnya yang sudah cukup tua.
Menurutnya harga singkong yang ditawarkan saat ini sangat rendah, per kilogramnya dibanderol hanya Rp 1.200.
“Harga segitu masih kotor, belum potongannya yang bisa mencapai paling maksimal 30 persen,” keluhnya. Belum lagi kata dia, potongan dari biaya buruh panen dan angkut hasil singkongnya membuat semakin menipis keuntungan yang didapatkan.
Kondisi itulah yang membuatnya enggan untuk melakukan panen singkong saat harganya jatuh.
“Kalau dihitung-hitung ya harga Rp 1.200 dengan potongan harga 30 persen dapat berapa belum lagi potongan biaya lain-lain bisa bersihnya paling Rp 700 per kilogram, mau dapat apa kami?,” jelasnya. (muk/c1/abd)