Bawaslu Header

BI Beri Sinyal Pangkas Suku Bunga Akhir Tahun

KONPERS: Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah), Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti (kanan), dan Deputi Gubernur Doni P. Joewono (kiri) saat konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur di Jakarta.--FOTO MIFTAHUL HAYAT/JAWA POS

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memberi sinyal bahwa terdapat ruang untuk memangkas suku bunga acuan tahun ini, sejalan dengan data perekonomian domestik yang terkendali. Sayangnya, ketidakpastian pasar keuangan global yang tinggi menjadi pertimbangan untuk tetap higher for longer.

 

"Kami masih melihat ruang untuk arah suku bunga BI rate akan turun. Kemungkinan masih sama yaitu pada triwulan IV. Kemungkinan (pemangkasan) Fed Fund rate (FFR) lebih maju kami akan lihat, bagaimana (suku bunga obligasi) US Treasury, bagaimana dolar (Amerika Serikat). Semuanya akan data dependen," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo usai rapat dewan gubernur di kantornya, Rabu (17/7).

 

Ekonomi global pada 2024, lanjut Perry, diperkirakan tumbuh sebesar 3,2 persen didorong Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam tetap baik ditopang oleh konsumsi dan stimulus fiskal.

 

Inflasi AS pada Juni 2024 sebesar 3 persen YoY. Lebih rendah dari inflasi Mei 2024 sebesar 3,3 persen. Hal ini mendorong perkiraan penurunan FFR dapat lebih cepat dari proyeksi sebelumnya pada akhir tahun 2024.

 

"Yang semula Fed Fund Rate itu kami perkirakan baru turun Desember, itu ada probabilitas yang semakin besar bisa maju ke November. Kami belum berani mengatakan akan maju ke September," ungkap alumnus Lowa State University itu.

 

Sementara itu, ekonomi Eropa bakal tumbuh lebih tinggi seiring dengan perbaikan ekspor dan investasi. Sedangkan, perekonomian Tiongkok belum kuat dipengaruhi lemahnya permintaan domestik.

 

Pertumbuhan ekonomi tahunan Year-on-Year (YoY) kuartal II 2024 hanya tumbuh 4,7 persen. Turun dari 5,3 persen YoY dari kuartal sebelumnya.

 

Tag
Share