Ketersediaan Hewan Kurban di Lampung Surplus
PENGAWASAN HEWAN KURBAN: Tim gabungan melakukan pengawasan di lapak pedagang hewan kurban.-FOTO PRIMA IMANSYAH PERMANA-
BANDARLAMPUNG - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Lampung bersama pihak terkait melakukan pengawasan ketersediaan dan kesehatan hewan kurban 1445 H/2024. Kegiatan ini dilakukan di beberapa lapak hewan kurban yang ada di Kota Bandarlampung, Rabu (12/6).
Dari pantauan, tim dipimpin Kepala Disnakkeswan Lampung Lili Mawarti. Pengawasan dilakukan di lapak hewan kurban kambing yang ada di Jl. Rasuna Said, Kelurahan Gulakgalik, Bandarlampung. Dilanjutkan ke lapak hewan kurban sapi di dekat Terminal Kemiling.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lampung Lili Mawarti mengatakan, pemerintah pusat dan daerah memiliki kewajiban dalam pengawasan, pemeriksaan, pengujian, standarisasi, sertifikasi, serta registrasi.
BACA JUGA:Kejati Lampung Periksa Eks Waketum II KONI Lampung
Menghadapi hari besar keagamaan hari raya Idul Adha 1445 H, kata Lili Mawarti, pihaknya melakukan pengawasan ketersediaan dan kesehatan hewan kurban.
Dijelaskan Lili Mawarti, pengawasan ini berpedoman pada PP Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Hewan dan Permentan No.114 Tahun 2014 tentang Pemotongan Hewan Kurban.
’’Juga Permentan No. 17 Tahun 2023 tentang Tata Cara Pengawasan Lalu Lintas Hewan, Produk Hewan, dan Media Pembawa Penyakit Hewan Lainnya,’’ kata Lili Mawarti.
Pengawasan dengan tim lengkap hari ini, menurut Lili Mawarti, pelaksanaan pada H-7 jelang Idul Adha 1445 H di lapak-lapak penjualan hewan kurban. "H-14 kemarin kita sudah melakukan pengawasan di sentra peternakan dan penjual hewan kurban," ujar Lili Mawarti.
BACA JUGA:Gudang Bungkil Ditutup Sementara
Lili Mawarti mengatakan, pengawasan hewan kurban akan dilakukan pada H-3 sampai hari H dil okasi pemotongan hewan kurban.
"Kita juga awasi pada hari H sampai H+3 di lokasi pemotongan hewan kurban, seperti RPH maupun masjid-masjid dan proses distribusi daging kurban," tutur Lili Mawarti.
Dalam pengawasan hewan kurban ini, kata Lili Mawarti, ada 1.148 petugas yang disiapkan. ’’Rinciannya, 179 dokter hewan, petugas teknis peternakan ada 549 orang, paramedik veteriner 269 orang, dan relawan terlatih ada 151 orang yang berasal dari unsur pemerintah. Kita juga libatkan organisasi terkait, seperti PDHI, Paravetindo, dan ISPI. Juga akademisi dari Unila, Polinela, dan UTB, serta para relawan," ungkapnya.
Dari hasil pemantauan dan pemeriksaan, Lili Mawarti mengklaim bahwa hewan kurban yang ada di lapak-lapak penjualan dalam keadaan sehat.
"Tadi kita sudah pantau seperti di tempat penjualan kambing. Kambing-kambing di lapak tadi begitu lincah. Artinya, banyak gerak itu adalah salah satu bahwa hewan kambing itu sehat," ungkapnya.