Pertamina Klaim LPG 3 Kilogran Aman Jelang Ramadan
DIJUAL DI WARUNG: LPG 3 kilogram yang dijual di pengecer atau warung. -FOTO DISWAY -
JAKARTA - Pertamina Patra Niaga memastikan pasokan LPG ukuran 3 kilogram atau gas melon terjamin menjelang bulan suci Ramadan.
Area Manager Communication, Relation, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan mengatakan penyaluran BBM dan LPG lancar dengan stok yang mencukupi saat Ramadan dan Idul Fitri.
"Seperti biasa nanti saat ramadan juga akan ada Satgas Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) untuk memastikan Penyaluran BBM dan LPG lancar dengan stok yang mencukupi," katanya dalam keterangan terulis kepada Disway.id 1 Maret 2024.
"Untuk detailnya, nanti kami infokan lebih lanjut," tandasnya.
BACA JUGA:Per Maret, Harga BBM Pertamina Tidak Naik
Sebagai informasi harga LPG 3 kg di penyalur atau agen ditetapkan berdasarkan Permen ESDM No 28/2008 dan Keputusan Menteri ESDM 7436.K/12/MEM/2016.
Sedangkan harga di pangkalan/sub penyalur berdasarkan Harga Eceran Tertinggi (HET) ditetapkan oleh pemerintah daerah.
Untuk diketahui, harga LPG 3kg (gas melon) di pengecer/warung berkisar Rp20.000 hingga Rp25.000 per tabung.
BACA JUGA:Selamat, Marindo Resmi Pj. Bupati Pringsewu
Sementara harga LPG non subsidi 5,5 kg di tingkat Agen Resmi Pertamina kini tercatat sudah sebesar Rp90.000 per tabung dan Rp192.000 untuk LPG 12 kg.
Bahkan, di pengecer harga LPG non subsidi bisa lebih besar dari harga di agen. Sebelumnya, Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus meningkatkan pasokan LPG 3 kg di agen dan pangkalan untuk Kabupaten/Kota di Pantura-Madura Jawa Timur.
Kenaikan pasokan LPG di Jawa Timur mencapai 969 metrik ton (MT), meningkat 47,7 persen dari konsumsi harian normal sebesar 2.031 MT menjelang Pemilu, menurut laporan ANTARA pada Minggu (11/2).
Menurut Ahad Rahedi, Area Manager Comm, Rel & CSR, peningkatan ini didasarkan pada proyeksi kenaikan konsumsi dan pemantauan konsumsi beberapa pekan terakhir untuk memberikan kenyamanan selama Pemilu 2024. Tambahan pasokan juga dilakukan untuk Kabupaten Bondowoso, Jember, dan Lumajang sebesar 124 MT, atau 8,1 persen dari konsumsi normal harian ketiga kabupaten tersebut.
Ahad menyatakan bahwa kabupaten/kota lain yang tidak mendapatkan peningkatan stok dianggap sudah mencukupi, mengingat tidak ada kenaikan konsumsi yang signifikan selama beberapa hari libur, dan stok di agen serta pangkalan daerah tersebut masih mencukupi untuk beberapa hari ke depan.