Waspada Serangan DBD, Pemkot Bandar Lampung Gelar Fogging Massal

Proses fogging di salah satu rumah warga, di Bandarlampung, Senin (29/1). -FOTO MELIDA ROHLITA-

BANDARLAMPUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung melalui Dinas Kesehatan melakukan fogging massal ke seluruh permukiman yang ada di Kota Tapis Berseri.

Plt. Kepala Diskes Bandarlampung Desti Mega Putri mengatakan memasuki musim penghujan ini, Wali Kota Eva Dwiana menginstruksikan pihaknya untuk melakukan pencegahan DBD. Salah satunya dengan fogging.

"Belum lama ini kita telah lakukan pencegahan dengan fogging massal tepatnya 16 - 23 Januari 2024 di 126 Kelurahan, dan dilaksanakan oleh 31 Puskesmas se-Kota Bandar Lampung," katanya, Senin (29/1).

BACA JUGA:Belasan Remaja di Bandar Lampung Terjaring KRYD, Sajam hingga Petasan Ikut Diamankan

Menurut Desti, Fogging ini dilakukan sebelum adanya kasus DBD di Bandar Lampung dan hingga kini pihaknya masih melakukan pembagian bubuk abate memasuki musim hujan ini.

"Hingga bulan Januari 2024 ini kami mendata ada satu kasus dan belum ada trend kenaikan. Tapi sampai hari ini kita melalui Puskesmas masih tetap keliling membagikan bubuk abate ke masyarakat untuk pencegahan sampai tanggal 3 Februari nanti," ungkapnya.

Meski belum adanya trend kenaikan DBD pada awal tahun 2024, masyarakat tetap diminta selalu menjaga kebersihan lingkungan rumah.

Mengingat ditahun 2023 kasus DBD di Bandar Lampung mencapai 200 lebih yang positif terdianosa penyakit tersebut.

BACA JUGA:KPPU Perkuat Persaingan Usaha yang Sehat dan Penegakan Hukum di Lampung

"Tahun 2023 jumlah penderita DBD di Bandar Lampung sebanyak 201 orang, tapi jumlah itu turun dibanding tahun 2022," ucapnya.

Sementara, untuk pencegahan dini saat musim penghujan dimana pada kondisi ini membuat nyamuk senang berkembang biak, maka  pihaknya terus mengimbau masyarakat membersihkan keadaan lingkungan tempat tinggal seaktif mungkin.

"Pelaksanaan pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M-Plus, pertama menguras tempat penampungan air , menutup tempat penampungan air dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk," urainya.

Sedangkan bagi masyarakat yang mempunyai deman lebih dari tiga hari, disertai dengan binting merah untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas terdekat. 

BACA JUGA:Sebentar Lagi, Jembatan Pulau Pasaran Diresmikan

Tag
Share