Pengamat Nilai PBI Jamsostek Bisa Tekan Angka Kemiskinan
Ilustrasi Kemiskinan-FOTO ILUSTRASI: RICARDO/JPNN.COM -
JAKARTA - Pengamat ketenagakerjaan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Tadjudin Nur Effendi menilai program PBI Jamsostek untuk pekerja informal dapat membantu menstabilkan ekonomi para pekerja.
’’Pastikan nanti dalam regulasi lebih jelas dijabarkan kategori yang berhak menerima dana bantuan tersebut dengan kategori yang seperti apa," ujar Tadjudin seperti dikutip, Jumat (26/1).
Menurut Tadjudin, agar cepat terealisasi proses pematangan program penerima bantuan iuran (PBI) Jamsostek jangan sampai berbelit-belit di kementerian/lembaga.
BACA JUGA:Ekspor Lada Putih Bangka Belitung Meningkat jadi 4000 Ton
Pakar Ketenagakerjaan Universitas Airlangga Hadi Subhan menilai program PBI Jamsostek, terutama pekerja informal, sangat positif dan akan membantu pekerja dari segi kestabilan ekonomi.
Hadi menyebutkan dengan program ini, negara dapat menurunkan angka kemiskinan yang saat ini berada di angka sembilan persen. "Percepatan program ini harus gaspol," ucap Hadi.
Sejauh ini, skema penerima bantuan iuran (PBI) baru tersedia untuk program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Ada total 43,83 juta pekerja miskin dan tidak mampu yang sudah terdaftar sebagai peserta PBI JKN, tetapi belum terlindungi dalam program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek).
Oleh karena itu, program PBI Jamsostek diyakini dapat mendorong peningkatan coverage jaminan sosial ketenagakerjaan (Jamsostek).
BACA JUGA:Prediksi Timnas Indonesia vs Australia 16 Besar Piala Asia: Skuad Garuda Siap Terbang Tinggi
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2023 Tentang Peta Jalan Jaminan Sosial Tahun 2023-2024, diproyeksikan jumlah penduduk Indonesia yang bekerja mencapai angka 99 juta orang. (jpnn/c1/abd)
Artikel ini sudah tayang di jpnn.com dengan judul: