Klaim Peserta Kampus Merdeka Cepat Dapat Kerja
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim di acara Vokasifest x Festival Kampus Merdeka di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin (11/12). --FOTO ISTIMEWA
JAKARTA – Peserta program Kampus Merdeka diklaim lebih cepat dapat kerja dan gaji lebih tinggi dari umummya.
Hal ini diungkapkan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim.
Nadiem mengatakan dalam Studi Dampak Kompetensi yang dilakukan terhadap mahasiswa peserta program-program Kampus Merdeka memiliki waktu tunggu kerja lebih singkat.
"Rata-rata nasional adalah 10 bulan dan anak-anak MBKM (Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka) mendapat pekerjaan dalam waktu 7 bulan," ungkapnya dalam acara Vokasifest x Festival Kampus Merdeka di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin (11/12).
BACA JUGA:Srikandi PLN Sapa Pelanggan, Bagikan Tips Listrik Nyaman Jelang Nataru
Bukan hanya itu. Menurut Nadiem, besaran gaji mereka pun lebih besar dari rata-rata gaji. Yakni 2,2 kali lebih besar dari rata-rata nasional.
Karena itu, Nadiem mendorong para mahasiswa mau mengikuti program MBKM ini. Para orang tua pun diminta untuk men-support anak-anak mereka mengikuti program ini agar mendapat kesempatan yang lebih baik.
"Hasil ini membuktikan bahwa pengalaman mereka menghasilkan dampak ekonomi yang riil," ujarnya.
Sejauh ini program yang diluncurkan 2020 telah memfasilitasi hampir satu juta mahasiswa untuk mengeksplorasi minat dan aspirasi mereka melalui pembelajaran di luar kampus.
BACA JUGA:KPK Periksa Nurdin Halid
Baik itu langsung terjun ke masyarakat, magang di industri, hingga menimba ilmu di kampus lain baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Nadiem mengungkapkan bahwa perjalanan kebijakan Merdeka Belajar cukup menantang.
Berbagai survei menunjukkan masalah kesenjangan antara dunia pendidikan dengan dunia industri, di mana satu dari lima anak muda menganggur dan empat dari lima perusahaan sulit mencari lulusan perguruan tinggi.
Karena itu, kata Nadiem, reformasi dilakukan besar-besaran pada pendidikan tinggi dan vokasi dengan menyasar pada tiga hal penting.